BANJARMASIN, SuaraKalimantan. com – Upaya menekan inflasi Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para petani dalam mengolah pupuk dan budidaya ikan secara organik, pada tanggal 15-16 Februari 2020 di Bumi Tangi Agro Edu Park, KM 23.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas petani dari yang sebelumnya per hektar menghasilkan padi sebanyak 3,9 ton, setelah mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik mampu meningkat menjadi delapan sampai sembilan ton perhektarnya.
“Nilai petani menjadi lebih tinggi karena biayanya tertekan yang biasanya mahal dan hasilnya meningkat itu kita buktikan kemaren,” ucap Manager Pengembangan Ekonomi KPw BI Kalsel Aryo Wibowo kepada awak media.
Dimana di hari pertama para petani di ajarkan bagaimana cara mengolah pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan sapi yang dicampur dengan kompos dari tumbuhan atau sisa tanaman seperti jerami dan dedaunan yang sudah di haluskan menggunakan Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) kemudian di campur denga MA-11 selanjutnya di fermentasi. “MA-11 mikro bakterinya untuk mengurai pupuk,” jelasnya.
Menurutnya pupuk yang berkualitas mampu meningkatkan produktivitas padi yang dihasilkan.
Selanjutnya Konsultan Pelatihan UMKM, Untung menambahkan dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia pengunan pupuk organik mampu meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya.
“Kita harapkan mereka bisa mengaplikasikan di lapangan sesuai dengan tempat tinggalnya dimana bahan yang tersedia di alam yang lebih banyak untuk di olah menjadi pupuk organik,” harapnya.(@tim)