Keterangan foto Angku Datuk Bandaharo Kayo Tampauk Tangkai Alam Minangkabau saat menyaksikan pelantik 80 ninik mamak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Kamis (26/12/2019).
SUAKA – SUMBAR. ANGKU Datuk Bandaharo Kayo Tampuk Tangkai Alam Minangkabau di Nagari Tuo Pariangan menyaksikan pelantikan 80 orang datuk atau ninik mamak dalam struktur Raja di Ranah Talago Gontiang Nagari Tujuah Ķoto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, Kamis 26 Desember 2019. Sedangkan yang melantik 80 orang ninik mamak tersebuat adalah Datuk Bandaharo Hitam sebagai pemangku Raja di Ranah Talago Gontiang.
Saat bersamaan Angku juga menyaksikan peresmian Balai Godang Talago Gontiang, balai adat Rajo di Ranah Talago Gontiang.
Kepada wartawan Angku mengungkapkan, agar datuk yang dilantik selalu teringat sumpah para leluhur dan pendiri adat Minangkabau. Yakni berjalan lurus, berkata benar dan berhukum adil.
“Sanksinya bagi para Datuk apabila menyimpang dari amanah leluhur akan dikutuk dan akan termakan sumpah,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika termakan sumpah garis keturunan keatas tak berpucuk artinya akan punah atau habis keturunannya. Jiia kebawah tak berurat atau habis segala harta benda dan kebesarannya.
“Jika ditengah digirik kumbang atau badan akan sakit-sakitan dan sengsara,” ucap Angku.
Dia berharap, 80 ninik mamak yang telah dilantik dapat menjadi contoh atau suri tauladan yang baik bagi siapapun.
“Mereka juga harus menjadi pelopor suksesnya program pemerintah ditengah masyarakat yang diayominya,” pungkas Angku Datuk Bandaharo Kayo. (red)