DALAM rangka menindaklanjuti Keputusan Menristekdikti nomor 422/KPT/I/2016 tentang Pembukaan Program Studi Terapan, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Adminitrasi Negara (STIA LAN) Jakarta akan bertransformasi menjadi Politeknik dan mengembangkan progam pendidikan Sarjana Terapan, Magister Terapan dan Doktor Terapan
“Mulai Januari 2020 kami sudah membuka pendaftaran sekaligus melakukan seleksi terhadap mahasiswa baru,” kata Ketua STIA LAN Jakarta Prof Dr Nurliah Nurdin,MA., kepada wartawan dikantornya Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).
Nurliah Nurdin menjelaskan, dengan berubahnya nama STIA LAN menjadi Politeknik STIA LAN tersebut, masyarakat umum yang bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa mengenyam pendidikan disini.
“Selama ini kan mahasiswa kami hanya ASN semua. Seiring berubahnya nama itu secara otomatis masyarakat umum yang bukan ASN bisa kuliah disini,” jelasnya.
Ketua STIA LAN Jakarta perempuan pertama ini menambahkan, bagi masyarakat umum yang ingin mendaftar kuliah tidak perlu khawatir dengan masalah biaya. Karena, lanjutnya, biaya disini akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kampus lain.
“Untuk biaya kuliah kami jamin lebih murah. Karena, para dosen atau pengajar dan gedung kami sudah dibayar oleh negara. Jadi mahasiswa bisa fokus untuk belajar,” ungkapnya.
Lebih lanjut Nurliah Nurdin mengungkapkan, untuk tahun ajaran tahun 2020 pihaknya hanya menerima 360 mahasiswa di jenjang Sarjana Terapan, 200 mahasiswa di jenjang Magister Terapan dan 8 mahasiswa di jenjang Doktor Terapan. Karena, jumlah yang terbatas itu membuat kami untuk melakukan seleksi penerimaan mahasiswa secara ketat.
Pada ajaran baru nanti, lanjut Nurliah, Politeknik STIA LAN Jakarta akan membuka program studi dan konsentrasi. Untuk, program Sarjana Terapan dengan program studi; Administrasi Bisnis Sektor Publik (ABSP), Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDMA), Administrasi Pembangunan Negara (APN) konsentrasi Manajemen Pembangunan, Manajemen Kearsipan dan Analisis Kebijakan.
Untuk program studi Magister Terapan kata Nurliah, dengan program studi Administrasi Pembangunan Negara (APN) konsentrasi; Kebijakan Pembangunan, Manajemen Sumber Daya Aparatur, Manajemen Keuangan Negara, Manajemen Pembangunan Daerah serta Manajemen Diklat.
Sedangkan untuk Program Doktor Terapan, masih kata Nurliah, dengan program studi Administrasi Pembangunan Negara (APN).
“Semua ini kami lakukan sesuai dengan visi Presiden Jokowi yang memandatkan reformasi birokrasi dengan ditopang Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Dengan mengangkat pendidikan vokasi sebagai bagian penting dalam pembangunan SDM,” demikian Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA. (red)