SUAKA – JAKARTA. PELANTIKAN Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin RI pada 20 Oktober 2019 diyakini akan berlangsung aman dan lancar. Hal itu terungkap dalam Fokus Grup Disscusion (FGD) yang digagas Fokus Wacana Universitas Indonesia (UI) bertema “SitNas & TanNas Jelang Pelantikan Presiden: Tantangan Demokrasi, Pancasila, & Keutuhan NKRI” di Demang Cafe, kawasan Sarinah, Jakarta Pusat Rabu (3/10/2019).
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut; Kepala Program Studi Ketahanan National (Tannas), Pasca Sarjana UI, Dr AJ Simon Runturambi MSi, Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP Romo Benny Susetyo, Guru Besar Sejarah UI Profesor Asvi Marwan Adam dan Staf Ahli Menkopolhukam Dr. Sri Yunanto.
Guru Besar Sejarah UI pofesor Asvi Marwan Adam mengatakan, kendati pelantikan berlangsung lancar, kisruh politik belakangan ini terjadi sebagai dampak masalah yang bersumber dari partai pendukung Presiden.
“Gerakan mahasiswa malah tidak berbahaya, justru sebaliknya lebih menguntungkan posisi Jokowi,” ujar Asvi.
Sementara itu, Kepala Program Studi Ketahanan National (Tannas), Pasca Sarjana UI, Dr AJ Simon Runturambi menilai masih ada kelemahan yang terjadi pada pemerintahan Jokowi di periode pertama.
“Masih ada kelemahan dalam era pertama kepresidenan Jokowi-JK. Hal itu lebih pada dua aspek. Yaitu aspek ideologi dan aspek sosial-budaya,” jelasnya.
Ditempat yang sama Staf Khusus BPIP
Romo Benny Susetyo menjelaskan, penegakan demokrasi harusbmengarusutamakan martabat kemanusiaan. Demokrasi tak pernah membenarkan upaya kekerasan dalam mencapai tujuan.
“Pemerintah harus tegas menindak para pelaku kekerasan dan upaya pemaksaan pendapat yang tidak konsitusional,” ungkap Romo Beny.
Koordinator Fokus Wacana UI Bob R. Randilawe, mengungkapkan, dialog tersebut bertujuan untuk memetakan masalah dan menemukan solusi konstitusional. (red)