CIMA Siap Berkolaborasi Kembangkan SDM Keuangan Syariah Berkapasitas Internasional

Suarakalimantan.com –Jakarta — London sebagai salah satu pusat keuangan dunia juga memiliki berbagai lembaga pengembangan profesional untuk mendukung sumber daya manusia (SDM)-nya, diantara yang terbesar adalah the Chartered Institute of Management Accountants (CIMA).

Sejak September 2019 CIMA telah resmi masuk ke Indonesia untuk memberikan pelatihan keuangan Syariah dengan standar internasional bagi segenap pihak yang ingin memperoleh kualifikasi keuangan Syariah internasional yang disebut CIMA Diploma in Islamic Finance (CDIF).

“Pendekatan lembaga ini ( CIMA) lebih berorientasi ke pengembangan profesional ketimbang akademik. Ada 4 modul sertifikasi yang perlu ditempuh untuk mendapatkan gelar profesional CDIF, yakni “Islamic Commercial Law, Islamic Banking & Takaful, Islamic Capital Markets & Instruments & Accounting for Islamic Financial Institutions”. Peserta akan mendapatkan pelatihan untuk mengambil test dari masing-masing sertifikasi tersebut.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan belajar mandiri”, papar Farouk Abdullah Alwyni mantan Direktur Bank Muamalat Indonesia yang juga adalah “CIMA Islamic Finance Associate” (pengajar/trainer resmi CIMA di Indonesia) saat berbicara atas nama CIMA Indonesia pada Musyawarah Nasional KA – Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) di sebuah hotel di kawasan Gondangdia Jakarta Pusat, Ahad (29/09/2019).

Di acara FoSSEI ini Farouk menjelaskan pentingnya membangun kapasitas SDM keuangan Syariah berkapasitas internasional di Indonesia karena pada kenyataannya ‘Islamic Finance’ sekarang ini berkembang bukan hanya di negara-negara mayoritas muslim namun di juga negara-negara mayoritas non muslim.

“Dalam program pelatihan CIMA, para peserta akan belajar terkait Hukum Dagang Islam, Pasar & Instrumen Pasar Modal, Perbankan Syariah & Takaful, serta Akuntansi untuk Lembaga Keuangan Syariah, semuanya dalam perspektif internasional, dan kami sendiri yang akan membawakan materinya,” ungkap Farouk Abdullah Alwyni, yang juga adalah Chairman, Center for Islamic Studies in Finance, Economic and Development (CISFED).

Baca Juga:  Sleman Gelar Rapid Test Dipasar, 24 Orang Dinyatakan Reaktif

“Di negara-negara maju, pengembangan profesionalisme yang berkelanjutan adalah bagian penting dari pengembangan kapasitas institusi dan sistim keuangan yang ada. Maka kehadiran pengajaran Kualifikasi Keuangan Syariah Internasional dari CIMA (CDIF) di Indonesia diharapkan bisa mencetak SDM keuangan syariah dengan level internasional.

Sebenarnya potensi untuk “joint-marketing” juga terbuka untuk pihak-pihak yang tertarik dalam pengembangan program ini,” jelas Farouk, yang juga pengajar di Perbanas Institute & Program MM FEB UI ini.”Program ini bisa diambil oleh segenap pihak yang tertarik, baik mahasiswa, akademisi, maupun praktisi, yang terpenting bisa membaca dan memahami moduk-modul dalam bahasa Inggris dengan baik, program pelatihan akan membantu peserta agar lulus dalam ujian sertifikasi, mudah kok jangan kuatir ujian bisa ‘open book’, di ambil berdasarkan kesiapan peserta dengan jumlah yang tidak terbatas dalam waktu satu tahun, serta dengan ’score’ minimal kelulusan hanya 60 point,” pungkas Farouk, alumnus New York University (Amerika) dan University of Birmingham (Inggris) ini.(fri)

Dibaca 19 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top