Haidar Alwi: Gerombolan Radikalisme Terang-terangan akan Tegakkan Khilafah 2024

TANGGAL 17 Agustus mendatang Indonesia sudah berusia 74 tahun. Dan, tidak dapat dipungkiri Indonesia telah melalui suka duka dalam kehidupan berbangsa.

Asam manis bernegara telah mewarnai sejarah Indonesia dalam kurun waktu 74 tahun ini.

“Ada hal baik dan ada juga hal yang tidak baik terjadi dalam kurun waktu tersebut. Dan, Indonesia harus belajar dari hal baik itu sekaligus mempertahankan hal-hal baik tersebut. Buanglah hal yang tidak baik sekaligus harus mampu mengantisipasi hal tidak baik itu agar tidak terulang,” demikian dikatakan Haidar Alwi penggiat anti radikalisme kepada wartawan Jum’at (26/7/2019).

Menurutnya, belajar dari dinamika politik pra dan pasca pilpres, maka; sudah sepatutnya kita mengantisipasi hal-hal yang tidak baik akan terjadi didepan mata kita.

Ujaran kebencian dan hasutan provokatif seakan menjadi raja yang tidak tahu diri di Indonesia. Caci maki dan fitnah keji telah mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia yang beragama. Terlebih lagi gerombolan intoleransi, gerombolan radikalisme dan gerombolan teroris telah menjadi ancaman nyata di Indonesia.

“Kita sama-sama tahu bahwa, gerombolan intoleransi mempunyai potensi melahirkan gerombolan radikalisme. Dan, lebih celakanya lagi; gerombolan radikalisme mempunyai potensi melahirkan gerombolan terorisme,” ujarnya.

Tanpa disadari, menurut Haidar, ketika semua elite politik bermanuver merebut dan mempertahankan kekuasaan. Gerombolan intoleransi dan gerombolan radikalisme justru sudah terang-terangan akan memperjuangkan agar dapat menegakkan khilafah pada tahun 2024 mendatang. Dan, ini adalah ancaman nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Ironisnya, para elite politik yang mengaku kaum nasionalis justru terlihat sedang sibuk melakukan loby-loby kursi kekuasaan. Padahal, kita sama-sama tahu bahwa Presiden yang mempunyai hak preogratif untuk menentukan para pembantunya,” jelasnya.

Jadi, akan jauh lebih baik kaum elite yang mengaku nasionalis seharusnya berjibaku menghadapi rong-rongan gerombolan intoleransi dan gerombolan radikalisme yang mau merubah ideologi NKRI.

Baca Juga:  Pemko Palangka Raya Kembali Perpanjang Belajar Dirumah

“Dengan usia Indonesia yang beberapa saat lagi mancapai 74 tahun, mari kita pastikan NKRI tidak di ambil alih seperti di Suriah,” pungkas Haidar Alwi. (red)

Dibaca 116 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top