Oleh H. Abdullah Sani, S.H., M.Ag. (Haji Dudung)
AL-QUR’AN itu adalah sebagai imam dan pedoman, petunjuk bagi umat Islam dan bagi mereka yang menggunakan Al-Qur’an
sebagai petunjuk atau pedoman di dalam berbagai aktivitas kehidupan itulah orang-orang beruntung.
Mengapa dikatakan demikian ? karena petunjuk (isi) Al-Qur’an itu lebih mengarahkan manusia kepada jalan kebenaran bukan kepada jalan kemunafikan atau kesesatan, Justeru itu berkaitan dengan calon pemimpin hendaknya masyarakat harus selektif untuk menentukan pilihan terhadap calon pemimpin sehingga tidak ada rasa sesal dikemudian hari.
Al-Qur’an itu disamping sebagai pedoman kehidupan juga sebagai pemersatu umat manusia, karena di dalam ajarannya berisi berbagai amanah atau seruan (doktrin) berbuat baik dan menjauhi perbuatan yang mungkar, karakteristik calon pemimpin haruslah ia menjadi harapan yang dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat yang dipimpinnya.
Janganlah memilih seorang pemimpin yang apatis terhadap ajaran agama atau seorang yg mengutamakan kepentingan pribadi apalagi menyebabkan orang yang dia pimpin menderita dan kecewa atas sikap dan gaya ia memimpin atau apabila bawahan tidak kasih komisi langsung di mutasi, karakteristik pemimpin yang demikian, sangat dekat dengan sifat munafik dan zholim, pemimpin seperti ini tidak layak untuk dipilih.
Surah Al-Baqarah 2 : 4
“Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan oleh Allah, dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya serta bagi mereka yakin adanya kehidupan akhirat, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah dan sangat beruntung (ayat 5)
Surah Al-Baqarah 2 : 166
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti
itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
Surah Al-Baqarah 2 : 167
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, “Seandainya kami dapat kembali ( ke dunia ), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami ” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka, dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.
Penjelasan dari ayat- ayat tersebut di atas mengisyaratkan kepada kita janganlah salah memilih memimpin, kalau seorang pemimpin yang dipilih tidak amanah atau telah menyalahgunakan jabatannya, maka dengan sendirinya yang memilih ikut serta menanggung dosanya.
Penulis adalah Wakil Direktur LBH LEKEM KALIMANTAN