FORUM Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) diminta berbagi ilmu tentang proses tempe yang higienis, ehingga dapat meningkatkan kualitas produksi tempe yang dihasilkan oleh para pengrajin tempe yang ada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
“Meminta FKDB yang membina pengrajin tempe dengan merek tempe Asli HB dan tempe Azaki dapat membagi ilmunya tentang proses tempe yang higienis,” kata salah satu pemberi materi Dr. Dadi H. Maskar dalam diskusi bertajuk ‘Menyelenggarakan Pelatihan Produksi Tempe Higienis’ yang diadakan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan setempat Rabu (26/7/2019).
Dirinyan berharap, pengrajin tempe di Kabupaten Berau mulai mengganti peralatan proses produksi tempe dengan menggunakan peralatan yang memenuhi standar proses produksi.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdangan Kabupaten Berau Wiyati, SE., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan, saat ini ada sekitar 60 pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Berau. Dia menekankan, pentingnya pengusaha tahu dan tempe untuk memproses perizinan terkait proses produksi makanan yang berlaku.
“FKDB dapat terus berperan membantu pemerintahan dalam mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia melalui pembinaan para pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Berau,” jelasnya.
Diketahui, acara diskusi tersebut terselenggara atas kerjasama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdangan Kabupaten Berau, FKDB, Assosiasi Tahu Tempe Indonesia (ASTTI), dan US Soybean Export Council (USSEC).