Aspek Penilaian Adipura Kian Komplek, Drs M Saleh Makki Kepala DLH Kabupaten Kapuas Masih Optimis

SUAKA – KAPUAS. Kota Kuala Kapuas pada tahun ini memasuki usia yang Ke 213 dan HUT Ke 68 Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kapuas ada lah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan tengah, ibu kota Kabupaten ini terletak di Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas terdiri dari 17 Kecamatan dan penduduk sebanyak 329.646 jiwa dengan klasifikasi 168.139 laki-laki dan 161.507 perempuan (hasil sensus penduduk Indonesia 2010) memiliki luas wilayah 14.999 km2 atau 1.499.000 ha dengan tingkat kepadatan penduduk 21,96 jiwa/km2, batas wilayah Kabupaten Kapuas meliputi dibagian Utara dengan Kabupaten Barito utara, Murung Raya. Bagian selatan dengan laut jawa, bagian Barat dengan Kabupaten Pulang pisau, Palangkaraya, dan Gunung mas, pada bagian Timur dengan Kabupaten Barito selatan dan Provinsi Kalimantan selatan.

Kabupaten Kapuas memiliki moto Tingang Menteng Panunjung tarung yang berarti Tekat Bersama Berjuang Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Mengangkat Harkat Dan Martabat Secara Berkelanjutan Seluruh Komponen Masyarakat Kabupaten Kapuas.

Dalam rangka hari jadi Kota Kuala Kapuas dan HUT Pemerintah Kabupaten Kapuas Pemerintah Daerah bersama seluruh jajaran Pemerintahan, Legeslatif telah bekerja dan berusaha demi untuk memajukan daerah dan bertekat untuk melanjutkan Pembangunan di segala bidang, untuk meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat dengan terus membangun bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, SDM dan lingkungan hidup serta bidang lainnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kapuas.

Pada momen hari jadi Kota Kuala Kapuas dan HUT Pemkab Kapuas ini terkait Lingkungan Hidup yang merupakan salah satu Dinas yang terlibat langsung dalam soal penanganan Lingkungan Hidup dan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Dinas terkait bersama Pimpinan daerah dan pimpinan Dewan telah bekerja keras selama ini dalam program Adipura dan atas kebijakan Pimpinan daerah dan dukungan Pimpinan Dewan serta dukungan bantuan seluruh stakeholder dan masyarakat Kabupaten Kapuas telah berhasil meraih Piala Adipura tahun 2017 lalu, dan hal ini terjadi selama dalam masa kepemimpinan Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S bahat MM.MT yang hingga sekarang beliau terpilih kembali dalam Pilkada lalu dan melanjutkan memimpin Kabupaten Kapuas pereode (2018 -2023) dan wakil Bupati Kapuas Drs H M Nafiah Ibnor MM.

Baca Juga:  Pegiat Anti Korupsi Kalsel Mengadu Ke Kejagung di Jakarta

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Drs M Saleh makki menuturkan Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota diseluruh Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan, Adipura sebagai salah satu lambang kesuksesan yang menjadi dambaan setiap daerah, Program Adipura merupakan program yang di rancang oleh Kementerian lingkungan hidup untuk membantu Pemerintah Daerah baik kota, Kabupaten maupun Provinsi untuk meningkatkan kemampuan dalam hal pengelolaan lingkungan hidup di daerah nya, dalam rangka mencapai Tata Praja lingkungan Adipura dilaksanakan setiap tahun, program Adipura dimulai pada tahun 1986 namun sempat terhenti di awal era repormasi tahun 1998 dan kembali dicanangkan pada tanggal 5 Juni 2002.

Prestasi besar bagi kota Kuala Kapuas sebagai kota Aman,Indah dan Ramah (AIR), kebersihan dalam kota Kuala Kapuas ada puluhan titik pantau dalam penilaian tim Adipura yang nilainya melebihi angka maksimal, dan Kabupaten Kapuas saat itu telah berhasil mendapat anugerah Adipura dan telah dibangun monumen untuk pengukuhannya, keberadaan monumen dimaksud sebagai motivasi agar dapat mempertahankan piala Adipura.

Drs M Saleh Makki kembali menuturkan bahwa untuk mendapat Adipura tidak lah gampang tidak semudah membalik telapak tangan Kabupaten Kapuas memulai mencanangkan Adipura mulai tahun 2011 memperjuangkan dan baru berhasil mendapat Adipura tahun 2017, hal ini juga tidak terlepas dari dukungan bantuan kerjasama antara semua pihak trkait bersama seluruh lapisan masyarakat yang ikut mensukseskan keberhasilan itu, namun untuk mempertahankan Adipura tahun 2018 mengalami kendala karena pemerintahan pada waktu itu mengalami masa transisi politik Pilkada sehingga lepas konsentrasi program, dan dikarenakan pula sistem penilaian Adipura tahun 2018 lebih ketat, penilaian semakin berat dan komlek, karena penilaian Adipura tidak lagi sebatas aspek lingkungan tapi lebih komlek lagi, penilaian juga termasuk aspek ekonume, soasial, dan pemberdayaan masyarakat bahkan termasuk tata kelola Pemerintahan daerah yang baik juga ikut menjadi penilaian, dalam sistem penilaian yang sangat ketat sehingga terdapat dibeberapa titik pantau penilaian yang kurang meskipun ada beberapa titik pantau yang penilaiannya lebih tetapi kalau di kompelasi nilainya tidak mencapai angka maksimal sehingga belum bisa meraih anugerah Adipura.

Baca Juga:  SAKIP"Motivasi Kenerja Pemerintah Daerah Kotabaru

Kendati demikian Pemerintah Daerah bersama seluruh stakeholder terkait akan terus mengupayakan mempertahankan supaya nantinya kedepan dapat meraih penghargaan anugerah Adipura,dengan terus mensosialisasikan program prilaku bersih, sehat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan, program Jum’at bersih terus di gerakkan, kebersihan lingkungan bisa terwujud bila ada kerjasama antara Pemerintah, masyarakat dan stakeholder dengan baik, Pemerintah perlu mendorong Peningkatan peran masyarakat guna terciptanya wilayah yang bersih dan nyaman.

Kabupaten Kapuas telah berhasil memperoleh berbagai macam bentuk penghargaan di bidang lingkungan hidup diantaranya sertifikat Adipura peringkat III tahun 2009-2010, Piagam Adipura Best Effort tahun 2010-2011, Plakat adipura taman terbaik tahun 2013, Penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional tahun 2013, sertifikat Adipura Best Effort tahun 2015 -2016, piala Adipura tahun 2017 katagore kota kecil, penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi tahun 2018.

Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Lingkungan Hidup Drs M Saleh Makki menyampaikan harapannya agar kedepan dapat mempertahankan dan meraih anugarah Adipura, untuk mencapai keberhasilan itu dibutuhkan sistem kebijakan strategis daerah dan komitmen yang tinggi oleh pimpinan daerah dan dukung pimpinan Dewan serta perlunya peralihan struktural pengelolaan persampahan, tentu hal ini diperlukan alokasi pendanaan yang cukup besar karena didalamnya nanti ada perbaikan-perbaikan sarana dan prasarana penujang program. (Manuparyadi)

Dibaca 50 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top