SUAKA – KOTABARU. Masyarakat Kelurahan Baharu Selatan mengeluhkan kelangkaan Gas Elpiji 3Kg sehingga mereka bertanya-tanya dialihkan kemana Gas Elpiji tersebut?
Hal ini mengingat diwilayah Baharu Selatan mempunyai Dua Pangkalan Gas Elpiji tersebut, yakni Pangkalan Kampung Baru melayani sebanyak 6 wilayah Rukun Tetangga dan Pangkalan Rezky yang melayani 7 Rukun Tetangga.
Karena ada permasalahan kelangkaan Gas Elpiji 3Kg tersebutlah membuat kebanyakan masyarakat geram hingga terjadinya pertemuan diruang Aula Balai Kelurahan Baharu Selatan yang di fasilitasi oleh Ibu Lurah setempat, Kamis (14/3/2019).
“Saya bingung, kemana dilarikan Gas Elpiji 3Kg tersebut, sehingga sangat langka di dapatkan. Apakah ini hanya permainan saja,” ucap Ahmad salah satu warga setempat dengan nada tinggi memperlihatkan kekesalannya.
Pantauan awak media suarakalimantan.com, tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Lurah Baharu Selatan Misa Heryanti, S.Sos, M.Si, para Ketua RT di wilayah Kelurahan Baharu Selatan, para Tokoh Masyarakat dan perwakilan Bhabinkamtibmas.
Dalam pertemuan tersebut membahas kelangkaan Gas Elpiji 3Kg didapatkan di wilayah Kelurahan Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pertemuan yang dilaksanakan dari wilayah 13 RT tersebut, masyarakat sangat mengeluhkan atas kelangkaan untuk mendapatkan Gas Elpiji 3Kg. Walaupun ada 7 RT tidak terlalu mempermasalahkan pangkalan Rezky, karena sesuai saja aturan yang diterapkan, artinya 7 RT semuanya terlayani, hanya pangkalan Kampung Baru saja ada persoalan warga tidak terlayani, celutus sejumlah Ketua RT yang hadir.
Dari hasil keputusan pertemuan yang berlangsung, Ibu Lurah Baharu Selatan menarik kesimpulan untuk tidak memperpanjang izin pangkalan apabila ada salah satu pangkalan yang nakal dengan tidak melayani masyarakat sesuai aturan berlaku. (TIM/Wan)