SUAKA – KOTABARU. Pangelaran Seni Budaya Dalam Rangka HUT Ke 18 Sanggar Seni Pusaka Sa-ijaan dilaksanakan dihalaman siring laut kotabaru, di jalan pangeran indra kusuma negara, Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Jumat malam (22/02/2019).
Pagelaran Seni Budaya di Kabupaten Kotabaru dihadiri langsung , pembina sanggar seni saijaan Hj. Fatma Idiana Sayed Jafar. Kabid pariwisata kotabaru Edi Cahyono, Camat Pulau Laut Tengah Hj. Melinda Agustina, para tokoh seni kotabaru, Ketua Pelaksana Nur Hidayat serta disaksikan secara langsung oleh warga masyarakat Kabupaten Kotabaru.
Dalam sambutannya, Hj. Fatma Idiana Sayed Jafar Sanggar meyampaikan, Seni tradisional merupakan salah satu unsur seni sebagai pondasi pembangunan seni budaya di Kabupaten Kotabaru yang baik dan berkelanjutan, Sanggar seni pusaka Saijaan Kotabaru ini adalah suatu wadah untuk mendidik anak – anak kita menjadi peduli dan mengetahui bahwa dibalik sukses Negeri ini berakar pada nilai – nilai budaya masyarakat Indonesia.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada sanggar seni pusaka Saijaan Kotabaru yang telah berperan serta aktif untuk memajukan seni tradisional, Kegiatan pergelaran seni sangat tepat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat sehingga seni budaya tetap mendapat penghargaan yang layak, baik skala lokal, regional nasional maupun internasional. Ucapnya.
Melalui kegiatan penggelaran seni budaya ini diharapkan dapat menjadi media untuk memotivasi diri sehingga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan pada masyarakat dan anak – anak terhadap seni, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang seni menuju pada kualitas ke harkat dan martabat yang lebih tinggi.
Oleh karenanya, Saya berharap eksistensi dari sanggar seni pusaka Sa-Ijaan Kotabaru untuk terus dijaga sehingga seni budaya warisan bangsa tetap ada seiring dengan perkembangan zaman.
Bahkan Saya berharap bahwa kedepan sanggar seni Saijaan ini akan lebih maju dan baik. Dengan menanamkan jiwa seni Indonesia, seni untuk saling bahu – membahu menciptakan pilar – pilar seni yang mengakar dan saling berkesinambungan dari masa kemasa, saya juga mengharapkan agar sanggar seni pusaka Kotabaru dapat terus memainkan peranan secara aktif melalui berbagai pelatihan agar pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pelatih dapat diteruskan kepada anggota sanggar seni daerah. Pungkasnya. (dam/yans)