SUAKA – JAKARTA – Sinergi Nawacita Indonesia (SNCI) dan Tim Relawan Bersatu (TRB) bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Solok, Sumatera Barat serta Bursa Tani belum lama ini melakukan sosialisasi penerapan TNE atau Teknologi Nutrisi Esensial dengan merek Saputra. Acara tersebut digelar di gedung BIMTEK BPP Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat.
Sosialisasi teknologi nutrisi esensial Saputra kepada petani di Solok bukan yang pertama kalinya digelar. Tetapi ini merupakan tindak lanjut dari program dan kesepakatan sebelumnya.
Sosialisasi yang dihadiri 30 kelompok tani atau Gapoktan ini dimaksudkan untuk mempercepat tercapainya target kedaulatan pangan di wilayah Kabupaten Solok dan provinsi Sumatera barat secara umum.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua BPP Iswarman SPt dan Ibu Rossi dari Pemda Solok. Salah satu perwakilan Bursa Tani Ridwan Nurbakin menjelaskan secara rinci tentang keunggulan penerapan teknologi nutrisi esensial Saputra pada berbagai macam dan jenis tanaman.
Ridwan menjelaskan, target kali ini setiap kelompok tani akan menggarap 20 hektar lahan. “Dimana untuk dana talangan kepada para petani Bursa Tani bekerja sama dengan koperasi atau Pegadaian dan Pemda serta dengan para calon agen setempat,” jelasnya.
Terpisah Ketua umum SNCI Dr.RM. Suryo Atmanto MBA.MRE. menjelaskan, jika pihaknya tak main-main dalam menggenjot program kedaulatan pangan di seluruh pelosok nusantara.
“Hal ini perlu karena SNCI selama proses hampir 2 tahun ini telah menemukan suatu Formula yang tepat guna untuk peningkatan pendapatan petani dengan hasil panen yang rata rata diatas 50 persen disetiap jenis tanaman terutama tanaman padi,” katanya kepada wartawan Senin (28/1/2019).
Sementara itu Ketua II SNCI Drs. KH.Asep Syaripudin MSi menjelaskan bahwa program kedaulatan pangan yang diusung oleh SNCI dan TRB ini benar- benar akan terbukti. Kata dia, hal ini didasarkan pada hasil Demplot pertanian selama hampir 2 tahun di seluruh pelosok nusantara dan hasilnya sangat signifikan dan memuaskan.
“Kita tunggu saja dalam beberapa tahun mendatang, kita akan buktikan pada bangsa Indonesia bahwa kita bisa swasembada pangan maupun mencapai kedaulatan pangan,” demikian pungkas Asep Syaripudin.
Sekjend SNCI, H Ayep Zaki S.E. menyatakan dari proses Demplot pertanian secara bertahap telah memberikan satu pembuktian yang menggembirakan. Dimana setiap tanaman yang menggunakan teknologi nutrisi esensial Saputra mampu bertahan terhadap serangan hama, dan memiliki daya tahan tumbuh dan usia tanaman yang lebih lama.
“Sehingga tak heran bila para petani cukup antusias merespon hasil demplot selama ini,” jelasnya.
Saat ini kata dia, pihaknya akan berkonsentrasi bagaimana caranya ini bisa segera di terapkan di seluruh pelosok nusantara.
“Untuk itu kami akan berkordinasi dengan seluruh elemen terkait yang ada di pemerintahan,” pungkas Zaki yang juga Sekjend TRB ini. (Red)