Warga Wafat, Dansatgas TMMD Ikut Makamkan Sampai ke Liang Lahat

Ditengah kesibukan sebagai Dandim 1003/kandangan yang juga sebagai Dansatgas TMMD 103, Letnan Kolonel Inf Suhardi Aji Sriwijayanto SE selalu mengetahui dan perduli kepada setiap kejadian diwilayahnya.

Begitu juga ketika mendengar kabar, ada seorang warga bernama Bapak Masrum Bin Mardiah (57 Tahun) wafat. Beliau turun langsung kerumah duka.

Dandim tidak hanya datang melayat dan memberikan doa, tetapi ikut serta mengangkat keranda jenazah bahkan sampai memasukkannya ke liang lahat menghadap kiblat.

Masrum Bin Mardiah wafat pada Selasa pagi sekitar pukul 04.00 WITA. Dia meninggal di usia 57 tahun.

“Walau sesibuk apapun, kita harus menyempatkan untuk mengetahui apa yang terjadi diaekitar kita. Apalagi ini ada warga yang wafat,” ujar Letkol Aji.

Apa yang dikatakan Letkol Aji benar2 dilakukannya. Hal ini seperti terlihat Saat jenazah Masrum dimasukkan ke liang lahat, Letkol Aji yang masih menggenakan seragam loreng-loreng tanpa, sungkan-sungkan langsung turun ke liang lahat meletakan jenazah kepembaringan terakhir menghadap kiblat.

Apa yang dilakukan Dandim ini patut dicontoh bawahannya. Begitulah hendaknya jika berbaur dengan masyarakat, terlebih disaat ada program TMMD seperti sekarang ini, sehingga kehadiran Tentara benar-benar dirasakan masyarakat.

Hal yang tidak kalah penting menurut Letkol Aji adalah, sebagai manifestasi habluminnanas yaitu hub antara manusia dg manusia dan habluminallah ,hub antara manusia dg Sang Maha pencipta.

“Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita harus saling tolong-menolong, sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesama umat,” ujar Letkol Aji.

“Tapi, disisi lain, apa yang kita lakukan dan kerjakan juga harus diniatkan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tambahnya.

Melihat kiprah kepemimpinan Letkol Aji dalam mengkoordinasikan TMMD, masyarakat banyak yang merasakan manfaatnya.

Baca Juga:  Janji Manis dan Suap Petaka Perpolitikan 2019

“Dengan adanya TMMD ini, kami sangat merasakan manfaatnya. Selain pembangunan fisik, kami juga mendapat pembelajaran bagaimana hidup bergotong royong dan salibg tolong menolong,” ujar Saiful, salah seorang warga menjelaskan. (Red)

Dibaca 68 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top