MASYARAKAT PULAU SEMBILAN RESAH ATAS KAPAL PERINTIS KM SABUK NUSANTARA 55

SUAKA – KOTABARU. Tidak beroperasinya Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 55 membuat masyarakat Kecamatan Pulau Sembilan resah diakibatkan pemasukan bahan pokok akan terhambat dan secara otomatis harga akan melambung tinggi itupun bila bahan pokoknya ada,inilah yang menjadi persoalan masyarakat karena kapal printis KM Sabuk Nusantara 55 merupakan alat transportasi yang satu-satunya harapan masyarakat pulau sembilan.

Menurut Pjs Kepala Desa Teluk sungai Darwis kepada wartawan Suara Kalimantan.com,disela-sela menghadiri pelantikan Kepala Desa Terpilih Rabu 24/10/2018, mengatakan bahwa”kami masyarakat kecamatan pulau Sembilan dari Lima Desa,alat transportasi kami gunakan bila ber urusan kekota kecamatan hanya menggunakan perahu kecil yang menempuh 2 s/d 4 jam itupun bila cuaca bersahabat apalagi hendak berurusan kekabupaten,Ungkapnya.

“Dengan tidak beroperasinya Kapal Printis KM Sabuk Nusantara 55 maka kami masyarakat semakin parah dan krisis akibat kekurangan bahan pangan dan juga hargapun menjadi melambung.

Bila ini tidak segera diantisipasi untuk mencari kapal pengganti maka masyarakat pulau sembilan semakin susah dan akan mengalami krisis pangan,kata Darwis Di Gedung Paris Berantai jalan Jenderal Sudirman Desa Batuah Kecamatan Pulau Laut Utara kabupaten Kotabaru kalimantan Selatan.Rabu.24/10/2018.

“Saat selesai Pelantikan wartawan mencoba menyambangi Kepala Desa Teluk sungai yang terpilih Muhammad Agung juga mengatakan yang sama bahwa alat transportasi Kapal petintis KM Sabuk Nusantara 55 alat satu-satu yang melayani ke Kecamatan Pulau Sembilan untuk membawakan belanjaan dari Ibu kota kabupaten dan bila tidak ada Kapal Pengganti maka saya yakin akan mengalami kesulitan bahan pangan,

Kenapa bahan pangan kesulitan karena akan menggunakan kapal kecil milik para Nelayan,yang tidak sesuai beban dan berat muatanya,ujar kepala Desa Terpilih Muhammad Agung.

Ujar Camat Pulau Sembilan Husen S.sos,”memaparkan bahwa hasil informasi yang diterima masyarakat dari informasi ABK mengatakan Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 55 bahwa sudah tidak beroperasi lagi karena disesuaikan dengan kontrak dalam satu tahun sebanyak 38 kali untuk melayani masyarakat pulau sembilan.

Baca Juga:  Wartawan Dianiaya, Polda Kalsel Akan Proses Secara Hukum Anggotanya

“Jadi kita akan koordinasi pada pihak yang berkaitan KM Sabuk Nusantara 55 supaya lebih jelas karena sebab kita fokus pada pelantikan kepala Desa,

Jadi permasalahan ini kami minta diperjelas karena hanya masyarakat mendapatkan informasi dari ABK dan kita akan meminta penjelasan pada pihak petugas Kapal KM Sabuk Nusantara apa menjalani perawatan atau kontraknya habis bila jelas maka kita akan koordinasi kepada pihak kepemerintah Daerah kotabaru untuk mencari solusi serta jalan keluarnya untuk kepentingan masyarakat karena ada larangan masyarakat tidak diperbolekan menumpang pada kapal Nelayan penges karna mencangkup keamanan dan keselamatan dalam paparan pada wartawan suara kalimantan.com.

Kata Bupati Kotabaru H.Sayed Japar SH.mengatakan akibat Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 55 tidak operasi maka masalah yang dihadapi Masyarakat Kecamatan Pulau Sembilan akan segera kita tindak lanjuti dan akan memanggil Dinas Perhubungan kotabaru serta akan Koordinasi kepada pihak syahbandar atau KSOP Kotabaru agar tidak berlarut-larut permasalahan yang dihadapi dan insyaallah ada jalan keluarnya.tandasnya. (wan)

Dibaca 46 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top