SUAKA – KALSEL. Suku Dayak Paramasan Gelar Aruh Ganal Sebagai Tanda Syukur Atas Hasil Panen Yang Melimpah. Aruh adat ini digelar di Balai Adat Induk Dayak Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (3/9/2018).
Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat di daerah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas panen yang berlimpah. Masyarakat Dayak Paramasan, di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, mengungkapkannya dengan menggelar Aruh Ganal Masyarakat Adat.
Aruh digelar di Babalai Adat Induk Dayak Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan. Aruh Ganal ini dihadiri para pemuka adat, demang, perwakilan pemerintah daerah, kepolisian dan TNI.
“Upacara adat ini digelar sebagai wujud syukur masyarakat adat Dayak Paramasan, atas hasil panen yang melimpah,” ucap Suwardi Pambakal Paramasan Bawah.
Pada Aruh ini ditampilkan tarian Babangsai yang dimainkan oleh beberapa pemuda dan pemudi Dayak Paramasan. Selain itu juga ada Tari Babalian yang diikuti oleh warga Dayak Paramasan. Mereka menari sambil mengelilingi langgat atau semacam tugu yang dihiasi dengan janur. Tarian diiringi musik gendang dan sarunai.
“Semua prosesi di Babalai Adat Induk Dayak ini adalah rangkaian upacara syukuran,”ungkap Suwardi.
Menurut tokoh adat Dayak Paramasan ini, sebelumnya dilaksanakan upacara Bapalas dan Babalai Kambang. Upacara adat di Babalai.
“Aruh Adat Dayak Paramasan ini dilaksanakan selama sembilan hari Sembilan malam sejak 27 Agustus 2018,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa aruh adat laksanakan tiga kali dalam setahun. Pertama adalah Bapalas yakni saat tanaman padi yang berumur sekitar 3 bulan. Sedangkan upacara adat Babalai Kambang dilaksanakan oleh warga Dayak Paramasan ketika tanaman padi sudah mulai dipanen.
Terpisah, Damang Adat Banjar Umung menambahkan, kegiatan Aruh Ganal di Babalai Adat ini sudah dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang.
“Aruh ini sebagai ungkapan syukur, sekaligus meminta berkah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan para leluhur agar terhindar dari musibah, “tuturnya.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Yuana Karta Abidin yang juga hadir pada Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan mengapresiasi kegiatan. Karena, Suku Dayak Paramasn masih menjunjung tinggi adat istiadatnya.
Aruh Ganal ujarnya, juga berpotensi terus menjalin kebersamaan, persatuan dan kesatuan termasuk untuk menjadi salah satu daya tarik sektor pariwisata.
“Potensi Kecamatan Paramasan, sebagai salah satu destinasi wisata adat serta wisata alam sangatlah potensial untuk dikembangkan. “Disini alamnya masih asri dengan ari terjun serta budaya yang menarik,”pungkasnya. (Red)