SUAKA – JAKARTA. PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dan PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia), Komnas HAM serta para pemerhati pers lainnya, menurut saya, perlu turun lagi, bentuk Team Investigasi Independen atau Team Pencari Fakta (TPF)) untukinvestigasi kasus kematian Bang Leo Batubara. Walau usianya sudah sepuh, tapi tetap ada tanda tanya di pikiran saya dan banyak wartawan lainnya akan kematian beliau yang sangat mendadak; agak aneh menurut saya.
- Beliau berpulang di saat pers Indonesia sedang bermasalah berat, terutama setelah tewasnya jurnalis Muhammad Yusuf yang dikaitkan dengan rekomendasi ahli pers dewan pers, Bang Leo Batubara.
-
Beberapa organisasi pers sedang menggugat dewan pers, baik gugatan PMH di PN Jakarta Pusat maupun laporan dugaan pidana ke polisi. Langsung atau tidak langsung, rekomendasi ahli pers Leo Batubara akan tersangkut dalam rangkaian kisruh dewan pers tersebut.
-
Kondisi Bang Leo Batubara hari Kamis lalu itu sangat baik, bahkan menurut keterangan pers dewan pers via Hendry Ch Bangun, dia sempat menanyakan kondisi Bang Leo yang dijawab bahwa yang bersangkutan sangat segar. Artinya buat saya, Bang Leo saat ini benar-benar fit, sehat, kuat, dan cukup prima untuk bekerja hari itu.
-
Kondisi internal di dewan pers yang tidak kondusif, disinyalir adanya kisruh antar pengurus, saling tuding tanggung jawab, serta sinyalemen dugaan penyalahgunaan wewenang dan keuangan yang makin santer terdengar di luaran.
Jika akhirnya beliau tiba-tiba dikabarkan terjatuh di ruangannya setelah dari kamar mandi, pikiran liar saya menduga-duga ada sesuatu yang tidak beres, yang tidak diharapkan terjadi atas Bang Leo sebelum, menjelang, dan saat mengalami kecelakaan di ruangan kerjanya itu.
Demikian sekedar sebagai bahan pemikiran bersama. Berharap banyak kiranya aparat mengambil inisiatif proaktif untuk menelusuri peristiwa kematian Bang Leo dan memberikan penjelasan kepada publik. Semoga almarhum mendapatkan yang terbaik di sana. Makasih.(Wil)