SUAKA – JAKARTA, Presiden Joko Widodo alias Jokowi disarankan tepat memilih calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampinginya dalam Pilpres 2019.
Untuk itu menjadi penting, agar sosok pendamping Jokowi pada Pilpres 2019, disamping dapat menyumbang elektabilitas bagi kemenangan. Pendamping itu nantinya juga harus mampu membantu Jokowi bekerja pada periode kedua.
Dari survei tentang cawapres Jokowi, nama Mahfud MD selalu berada pada urutan teratas. Disamping itu profil Mahfud juga pas dan cocok mendampingi Jokowi memimpin bangsa ini memasuki agenda dan tantangan lima tahun ke depan.
Demikian dikatakan Insiator Gerakan Warga Eko Prastowo, Kamis (9/8/2018).
Menurut Eko, ada 7 alasan mendasar kenapa nama mantan Ketua Mahkamah Konstotusi (MK) ini layak untuk dijadikan cawapres Jokowi.
Pertama, kata Eko, kita harus menjaga demokrasi, dan Pak Mahfud merupakan sosok yang demokratis. Dia pemikir sekaligus pejuang demokrasi, pribadi yang jauh dari sifat arogan. Sosok ini cocok dengan Jokowi yang juga demokratis dan egaliter dalam kepemimpinannya.
Kedua, sama seperti Jokowi, Mahfud adalah tokoh yang tidak tersandera beban di masa lalu. Rekam jejak Mahfud tidak jauh berbeda dengan Jokowi, profesional, bersih, dan jauh dari isu buruk. Modal tersebut akan membuat keduanya fokus pada kepentingan rakyat.
Ketiga, Jokowi adalah sosok yang berani, Mahfud sosok yang tegas. Kita telah menyaksikan Jokowi begitu dekat dengan rakyat tanpa sekat pengawalan ketat, juga berani membuat kebijakan besar seperti infrastruktur. Kita juga telah melihat ketegasan Mahfud saat menyampaikan pendapat, juga saat membuat keputusan ketika menjabat Ketua Makamah Konstitusi. Pada pasangan Jokowi-Mahfud, akan menyatu keberanian dan ketegasan.
Keempat, lanjut pria berdarah Yogyakarta ini, kita butuh pemimpin yang mempersatukan semua warga sekaligus menghormati perbedaan yang ada. Mahfud merupakan tokoh yang diterima di semua kalangan, namun tegas bersikap kepada mereka yang merusak persatuan.
Kelima, masih menurutnya, akar masalah Indonesia selama ini adalah penegakan hukum. Mahfud adalah pakar hukum, dan telah menunjukan konsistensinya saat memegang jabatan kenegaraan. Ini akan semakin memperkuat upaya pemerintahan Jokowi dalam menegakan hukum.
Keenam, setelah membangun infrastruktur, tahap selanjutnya pemerintahan Jokowi adalah pembangunan SDM, Mahfud adalah seorang pendidik. Pengalamannya sebagai akademisi akan sangat membantu program prioritas pemerintahan Jokowi selanjutnya.
Ketujuh, kita harus selalu fokus pada arah dan tujuan Indonesia sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Kepakaran Mahfud di bidang konstitusi akan sangat berguna bagi Jokowi dalam menyusun langkah mewujudkan amanat perjuangan bangsa Indonesia.
“Tujuh butir itu cukup mendasari pilihan rasional kita, mendukung Mahfud menjadi cawapres Jokowi. Namun seperti kita ketahui, bahwa siapa pun cawapres merupakan hak Jokowi untuk menentukannya. Kita hanya bisa menyuarakan aspirasi, dengan harapan didengar oleh Jokowi serta pimpinan parpol koalisi,” demikian Eko Prastowo menjelaskan.(red)