Gambar : H. Suripno Sumas, SH, MH (Penggagas Pemekaran Gambut Raya)
SUAKA – KALSEL. Segala daya dan upaya kini terus dilakukan oleh seluruh elemen yang terlibat dalam Kepanitiaan Penuntutan Pemekaran Kabupaten Gambut Raya, Kalimantan Selatan.
“Kami berjuang sejak awal tahun 1998, Gambut Raya harus terwujud paling lambat tahun 2023, kalau bisa lebih cepat dari tahun itu, itu lebih baik,” ujar Penggagas dan Ketua Dewan Pembina pembentukan kabupaten Gambut Raya H. Suripno Sumas, SH, MH kepada sejumlah wartawan.
Suripno berujar, segala persyaratan untuk membentuk kabupaten baru sudah lebih dari cukup. “Enam kecamatan, 94 desa/kekurahan dengan jumlah penduduk lebih dari 180 ribu jiwa. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjar selama ini 40 persen berasal dari daerah Gambut Raya, syarat apalagi yang kurang. Saya kira pemerintah tidak ada alasan untuk menolak pemekaran daerah otonom baru ini,” tegasnya.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut bersama seluruh pengurus panitia pembentukan Kabupaten Gambut Raya terus mendorong pemerintah pusat agar segera mewujudkan aspirasi dan keinginan warga di enam kecamatan yang sudah berikrar memisahkan diri dari kabupaten induk Kabupaten Banjar.
“Moratorium saya dengar akan dicabut pada tahun 2020. Nah begitu dicabut kita langsung tancap gas agar Gambut Raya segara terbentuk,” imbuhnya.Suripno optimis, jika Gambut Raya terwujud maka kesejahteraan masyarakat akan cepat terwujud karena potensi di gambut raya luar biasa.
“Tidak hanya pertanian namun diwilayah Gambut Raya juga berdiri sejumlah hotel berbintang, perkantoran, rumah sakit internasional, mall dan lainnya. Karena itu kalau Gambut Raya tidak juga disetujui oleh pemerintah pusat maka sangat tidak beralasan,” ujarnya.
Jika Gambut Raya terwujud, lanjut Suripno, maka masyarakat yang mau berurusan tidak lagi jauh ke Martapura. Kemudian kita nantinya akan membuka daerah baru yang kini masih tidur yaitu Aluh-Aluh yang berada diwilayah pesisir dan menghadap langsung ke laut Jawa.
“Kita akan bangun pelabuhan laut terbesar di Kalimantan. Kita yakin perekonomian masyarakat akan meningkat tajam, karena itulah Gambut Raya harus terwujud di tahun 2023, ini harga mati,” tandasnya. (K@s)