SUAKA – JAKARTA. Ketua Dewan Pembina Relawan Jokowi (ReJo) yang juga Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Sidarto Danusubroto diwakili Ketua umum ReJo HM Darmizal MS menyerahkan buku berjudul “Jadul Kinanti” kepanjangan dari “Jokowi Dulu Kini dan Nanti” kepada Wakil Rektor 3 Universitas Andalas Prof. Dr. Hermansyah dan Wakil Rektor 3 Univesitas Negeri Padang (UNP), Prof. Dr. Ardipal di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Rabu 25 Juli 2018.
Penyerahan buku setebal 478 halaman itu disaksikan Provinsi
Ketua RèJO Sumbar yang juga mantan Walikota Padang Fauzi Bahar, Sekjen ReJo Ferari Roemawi dan H. Zaki Ketua UMKM ReJo.
Darmizal Cs ke Sumbar dalam rangka pemeriksaan persiapan pelantikan RèJO Sumbar yang akan dilakukan pada Kamis tanggal 2 Agustus di Kota Padang.
Darmizal mengatakan, pelantikan tersebut rencananya dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina RèJO H. Sidarto Danusuburoto serta pengurus pusat RèJO lainnya.
Pada kunjungan dikampung halamannya ini, Darmizal, menyempatkan diri bertemu dengan tokoh-tokoh besar nagari Minang, antara lain Ketua LKAAM Dr. H. Sayuti M.Pd Dt. Rajo Penghulu, sekaligus melihat langsung gedung LKAAM disamping Masjid Raya Sumbar, yang kondisinya terlihat kumuh dan memprihatikan karena masih belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Kepada wartawan Darmizal menjelaskan, buku “Jadul Kinanti” karangan Widjiono Wasis ini menceritakan sosok natural Presiden Joko Wido atau Jokowi.
“Buku ini patut dibaca untuk memahami Jokowi sebagai sosok yang taat beribadat, jujur visioner, inspiratif dan penuh toleran,” ujar pendiri Partai Demokrat ini.
Dikatakan Darmizal, buku yang baru dicetak bulan Mei 2018 itu banyak menceritakan masa lalu Jokowi kecil hingga kini bisa menjabat Presiden Republik Indonesia.
Buku dengan cover depan berwarna putih ini menceritakan tentang kehidupan Jokowi yang tidak dikurangi atau bahkan dilebih-lebihkan.
Buku yang membutuhkan waktu penulisan kurang lebih satu setengah tahun lamanya ini menceritakan perjalanan kehidupan Jokowi mulai dari masa kecil, mahasiswa, lalu mengawali hidup sebagai pengusaha, menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia.
Dalam buku tersebut juga terlihat sebuah sikap dan gaya hidupnya penuh kesantunan, kesederhanaan, seperti yang di ajarkan oleh Sudjiatmi Notomihardjo yang merupakan ibu kandung Jokowi.
Lebih lanjut Darmizal menjelaskan, masyarakat Sumbar sangat cerdas dalam melihat kondisi bahkan sering bersikap kritis jika satu keadaan dilihat tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Oleh karenya lanjut Darmizal, perlu dibangun komunikasi yang menyejukkan dan dari hati ke hati dengan seluruh masyarakat Sumbar terutama yang terkait dengan pembangunan yang telah, sedang dan akan dilakukan secara nasional, khususnya di Sumbar oleh Presiden Jokowi.
“Saya kira Presiden Jokowi memberi perhatian yang sangat khusus kepada Sumbar dan berharap Presiden semakin sering ke Sumbar,” sambung Darmizal.
Menurut alumni Universitas Gajah mada (UGM) Yogyakarta ini, dalam waktu dekat akan ada pesta Tabuik, satu festival kolosal di pantai kota Pariaman yang dihadiri oleh ratusan ribu masyarakat.
“Festival ini telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-19 masehi. Perhelatan Tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram,” demikian Darmizal menjelaskan. (Red)