SUAKA – JAKARTA. Pendiri Partai Demokrat HM Darmizal MS mengaku tidak terkejut dengan keputusan yang ditunjukkan DPD Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) yang mendukung Presiden Joko Widodo alias Jokowi maju dua periode.
Darmizal yang kini memilih jalan menjadi Ketua umum Relawan Jokowi (ReJo), justru sejak awal sudah memprediksi jika suara Partai Demokrat di daerah akan mendukung Jokowi. Anggota Partai Demokrat lanjutnya, adalah bagian integral dari masyarakat Indonesia lainnya yang sama-sama merasakan denyut pembangunan saat ini.
“Mereka memahami bahwa yang dilakukan Presiden Jokowi adalah sejalan dengan 10 tahun yang dilakukan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat ini menjadi Ketua Umum Partai Demokrat,” kata Darmizal saat ngopi pagi bareng wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat Minggu (22/7/2018).
Keyakinan Darmizal itu terbukti, sebelum Jatim, terakhir kita lihat Tuan Guru Bajang DR.KH. Zainul Majdi, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga mantan Ketua DPD Partai Demokrat NTB mendukung pemerintahan Jokowi dilanjutkan dua periode.
“Saya kira, apa yang dilakukan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo alias pak De Karwo, adalah satu terobosan dalam menjalankan proses pengambilan keputusan yang kolektif kolegial. Sehingga keputusan yang diambil adalah hasil dari satu proses yang demokratis. Cara seperti ini, dapat menjadi trigger atau model bagi Partai lain untuk melakukan hal yang sama mendukung Jokowi,” ungkap Darmizal.
Dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Partai Demokrat Jatim Sabtu (21/7/2018), mereka melakukan tahapan pengambilan suara untuk untuk mengetahui arah dukungan pada Pilpres 2019. Dua nama yang dijadikan pilihan adalah mantan Danjen Kopasus Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo.
Mereka yang menyalurkan pilihannya adalah anggota Fraksi Demokrat di DPRD Kab/Kota maupun Provinsi, yaitu 38 Ketua DPC, dan 5 Perwakilan DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
Hasilnya, dukungan terhadap Presiden Joko Widodo, melanjutkan dua periode meraih dukungan terbanyak yakni 152 suara. Sementara, Prabowo Subianto mengantongi 56 suara, dan 6 suara lainnya dinyatakan tidak sah.
Kembali ke Darmizal, dirinya juga memprediksi, akan ada langkah-langkah serupa dari Partai Demokrat di berbagai tanah air. Justru kata dia, pada saat seperti ini, alangkah baiknya jika para pemimpin tertinggi Partai mau mendengarkan suara arus bawah.
“Pak SBY, tokoh yang ahli berstartegi yang menghitung seluruh potensi dan peluang, beliau sangat paripurna dalam hal tersebut. Maka saya berkeyakinan beliau akan ambil keputuaan terbaik yang dapat diterima oleh seluruh kader Partai Demokrat. Beliau pasti akan dahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan lainnya,” tegas Darmizal.
Maka dari itu, saya pribadi percaya bahwa Partai Demokrat akan menjatuhkan pilihan untuk bergabung dengan Jokowi dalam Pilpres 2019. Ini hanya soal waktu saja, demikian Darmizal menjelaskan. (Red)