Aktivis Pencinta Lingkungan Kalsel Serahkan Surat Ke Yusril di Best Western Kindai Hotel Banjarmasin

SUAKA – BANJARMASIN. Puluhan Aktivis mengatasnamakan “Pencinta Lingkungan” Kalimantan Selatan bertandang disaat Partai Bulan Bintang (PBB) laksanakan Pembekalan Bakal Calon Anggota Legeslatif Se Kalimantan Selatan, DPR RI – DPRD Prov – DPRD Kab. / Kota yang dihadiri langsung Ketua Umum Pantai Bulan Bintang (PBB) Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc di ruang Kayuh Baimbai, Lantai 6, Best Western Kindai Hotel, Minggu (8/7/2018).

Kedatangannya mereka bersama puluhan aktivis LSM di Kalsel ini untuk menyerahkan surat atas adanya sejumlah pengrusakan lingkungan akibat dari aktivitas pertambangan batubara.

Dalam sambutannya Yusril mengatakan, PBB membawa misi islam dan misi kebangsaan. Ia pun berharap para bakal calon legeslatif dari PBB nantinya dapat menjalankan dan mempertahankan misi ini.

Kata dia, visi PBB secara keseluruhan adalah mengharapkan terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami.

“Misinya membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri berkepribadian tinggi, cerdas, berkeadilan, demokratis dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam,” ujar Yusril.

Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia serta Menteri Sekretaris Negara Indonesia ini mengungkapkan di PBB kita memerlukan pendirian yang teguh dalam berpolitik.

“Calon terpilih nantinya benar-benar bisa memperjuangkan visi dan misi dari PBB ini,, termasuk berjuang untuk serta kepentingan masyarakat banyak,” ujar Yusril.

Fahmi Anshari koordinator aksi ini mengatakan, kita tidak perlu demo disaat mau menyampaikan aspirasi, cukup dengan mendatangi langsung untuk menyerahkannya surat, ucapnya.

“ini hal yang elegance kami anggap. Surat ini kami sampaikan sebagai bentuk rasa prihatin terhadap lingkungan bekas tambang batubara di Kalsel ini banyak yang rusak, reklamasi sepertinya hanya jalan ditempat,” ujar aktivis LSM Masyarakat Peduli Lingkungan (Mapel) Kalsel ni.

Baca Juga:  Sudahkah Anda Terdaftar Sebagai Pemilih di Pilkada Rabu, 9 Desember 2020 ?

Menurut Fahmi, pertambangan batubara di Kalsel ini jelas sangat merusak eko sistem lingkungan. “Pasca tambang dibiarkan bak danau tak bertuan. Reklamasi terkesan hanya diatas kertas saja”, tuturnya.

Menurutnya, tidak jarang pihaknya bersama para aktivis lingkungan lainnya melayangkan surat baik ke Kementrian ESDM di Jakarta dan juga ke Gubernur Kalsel.

“Sejak zaman Gubernur Syahril Darham, Gusti Hasan Aman, Rudy Ariffin bahkan sampai Gubernur Sahbirin Noor. Alhamdulillah setelah paman Birin bertemu dengan Presiden Jokowi, beliau peduli dengan lingkungan dengan mencabut IUP PT Silo Gorup,” ujar Fahmi.

Senada, aktivis Kalsel lainnya, Aspihani Idris menyatakan, kedatangannya untuk menyampaikan surat pernyataan sikap tentang banyak alam dan lingkungan yang rusak akibat dari bekas tambang batubara.

“Kita datang menyerahkan surat meminta dukungan kepada pak Yusril selaku ketua umum partai politik untuk mendukung atas pencabutan IUP bagi perusahaan pertambangan batubara yang tidak memperhatikan lingkungan, dan mengabaikan reklamasi bekas tambang,” ujar Aspihani.

Didampngi beberapa tokoh LSM Kalsel lainnya, seperti Fahmi Anshari, M. Mahyuni, Gazali Rahman, Hilmi Hamsy, Ahmad Yani, M Hatim dan lain-lainnya, Direktur LSM Pemerhati Lingkungan Hidup (Pelih) ini mengatakan, pemerintah jangan tutup mata, sehingga lingkungan bekas tambang sengaja dibiarkan bagaikan danau tak bertuan, suguh Aspihani.

“di Kalsel ribuan lubang bekas tambang ini sepertinya sengaja dibiarkan, reklamasi tidak dalam kewajaran sama sekali. Tidak menutup kemungkinan lubang bak danau ini dapat menjadikan musibah bagi warga sekitar, dikemudian hari,” kata Aspihani. (@tim/y@nz)

Dibaca 30 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top