Suara_Kalimantan – Banjarmasin. Kegeraman dua tokoh masyarakat Kalimantan Selatan, Anang Rosadi dan Rahmat Nopliardy kelihatannya memuncak setelah pihak Beukuda melepas tanggungjawab dan melempar kepada kewenangan pengelolaan asset diantaranya adalah Walikota sesuai surat dengan No. 028/692/AD/Bakeuda/2018. dan setelah berkirim tiga kali surat ke Pemko/Walikota tidak ada tanggapan,
Akhirnya Anang Rosadi dan Rahmat Nopliardy mengadukan Pemko ke KIP (Komisi Informasi Publik) yg diketuai oleh syamsul rani, didampingi 2 komisionir lainnya, KIP dibentuk sesuai dengan UU No Thn 2008 yang mewajibkan Badan Publik agar membuka Akses Informasi jika masyarakat memerlukannya.
Melalui telpon seluler ketika dikonfirmasi, Anang mengatakan melihat fenomena seperti ini, saya beranggapan sepertinya Sebahagian Pimpinan kita menggunakan kacamata Kuda, karena mereka hanya melihat lurus kedepan dan seolah-olah terus merasa benar atas kebijakannya,tidak lagi melihat implikasi dari kebijakan yang dibuatnya bagi rakyat,
Dikatannya lagi, oleh karenanya sebaiknya do’a kepada para pemimpin sudah dirubah, tidak lagi dengan seperi Yaa Allah tunjukanlah pemimpin kami jalan yang lurus, sudah mesti dirubah menjadi Yaa Allah tunjukanlah pemimpin kami jalan yang sesat agar mereka tahu mana jalan yang lurus, ucap Anang Rosadi dengan nada tinggi kepada wartawan suarakalimantan.com, Senin (25/6/2018).
Lanjutnya lagi, karena selama ini mereka seperti berkacamata kuda jadi tahunya lurus saja dan merasa kebijakannya benar,sikap geram Anang dan Rahmat yang dikenal dengan pasangan AR-RahmaN.
Anang mengutarakan,karena tahun 2015 ingin kembali menjadi calon Independen Walikota Banjarmasin namun gugur karena perbahan UU Pemilu tentang syarat dukungan Independen yang naik hampir tiga kali lipat-tersebut tidak mampu dicapai oleh calon.
Teruss….. lantas ucapnya, Laporan ke KIP juga didukung oleh Aliansi Indonesia,kota banjarmasin Martadillah mendukung dan akan berkordinasi dengan Aliansi Pusat karena Aliansi Indonesia memang fokus untuk penelitian masalah Asset Nasional,
Menurut Anang, adapun informasi publik yang diminta Anang Cs adalah diantaranya soal BOT Plaza, Nasa,Pom bensin Teluk Dalam, BTC di terninal Km 6 yg terbengkalai 20thn segara pemko duduk baik -baik bicara yang baik untuk rakyat kepada pengusahanya, Tapi jika tetap melawan maka Pemerintah harusnya mengunakan Instrumen yang dimilikinya jangan sampai justru berada dibawah ketiak pengusaha yang tidak baik.
Dan “Asset Fasum dan Fasus yg diserahkan oleh Developer, ada 10 item yang diminta sesuai surat yang dilayangkan ke pihak Pemko.Bjm.sejak 9 April 2018, tutur Anang seraya menutup pembicaraannya kepada wartawan suarakalimantan.com. (h@tim)