SUARAKALIMANTAN.COM. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun…. Kabar duka, Telah berpulang kerahmatullah Ustadz Hari Moekti tutup usia di 59 tahun, hari ini, Ahad, 24 Juni 2018 pukul 20.49 WIB di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat. Ia meninggal dunia di tengah jadwal berdakwah beliau yang padat di seluruh Nusantara. Tim redaksi suarakalimantan.com ber belasungkawa “Semoga almarhum diridhoi Allah SWT dan dimasukan engkau ke dalam surga. Dan keluarga yang ditinggalkan ridho, sabar serta tabah. Amin…”.
Harry Moekti lahir di Cimahi tanggal 25 Maret 1957. Di era tahun 1980-an, Kang Harry, begitu dia biasa disapa, dikenal sebagai rocker yang banyak penggemarnya. Ia sempat bergabung dengan beberapa grup musik di antaranya, Orbit Band, Primas Band, dan yang paling mengangkat kariernya saat bergabung dengan Krakatau (1985).
Lagu-lagu Hari juga cukup dikenal pada era 80-an, seperti, Lintas Melawai, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka, dan Satu. Selama kariernya, Hari telah membuat tujuh album rekaman. Album terakhir, Di Sini, jadi momen Hari berhijrah. Sejak saat itu ia lebih menekuni agama Islam.
Namun, di akhir tahun 1990-an, pria bertubuh mungil dengan suara melengking ini memilih turun panggung. Dan mendalami agama Islam secara intens, Harry Moekti pun akhirnya hengkang dari dunia hiburan dan berbalik arah 100 derajat sebagai pendakwah.
Mantan rocker Indonesia yang sekarang menjadi dai memiliki nama asli Hariadhi Wibowo dan berubah namanya menjadi Harry Moekti ketika banyak yang menanyakan dirinya Harry yang mana dan yang dijawab Harry yang kakaknya Moekti, jadilah dia dipanggil Harry Moekti.
Sejak kecil hingga menamatkan studinya di SMA, hari-hari Hari Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. Di kota Semarang Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun. Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).
Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung. Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly Band. Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985. Namun ketika Harry melakukan rekaman solo grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika bergabung dengan Krakatau pada tahun 1985.
Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terakhir adalah Di Sini. Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Hari tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul. Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.
Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olah raga Arung Jeram (search and Rescue) kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.
Adapun proses dirinya berubah dratis menjadi seorang penceramah adakah merupakan hidayah dari Allah dan yang dilakukan oleh hari moekti bukanlah perjalanan yang instan, butuh proses dan pengorbanan. Harta, pikiran dan tenaga juga keluarga yang tidak mendukung beliau berubah dari rocker menjadi da’i ditentang, sehingga harta habis membayar hutang, bisnis hancur, sehingga tidak menyisakan apapun.
Namun, dibalik itu semua beliau merasa terlahir kembali, dengan kehidupan baru yang sampai sekarang beliau jalani, yakni pengemban dakwah dan bergabung dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi dakwah Internasional yang berada di lebih 40 negara di dunia yang menyerukan tegaknya hukum-hukum Allah SWT dalam wadah Khilafah Rasyidah ‘Ala Min Hajjin Nubuwah. Terdapat pro dan kontra dari fans beliau dengan bergabungnya beliau dengan HTI, namun beliau tetap istiqomah dengan dakwah bersama HTI.
Aktivitas Hari Moekti setelah hijrah dari rocker menjadi da’i kini ustadz Hari Moekti aktif dalam kegiatan dakwah dan juga kegiatan sosial dalam membantu kesusahan yang dialami oleh sesama di seluruh penjuru nusantara. Beliau aktif menyerukan Wakaf sebagai gaya hidup seorang muslim, hal ini beliau lakukan karena terinspirasi dari kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang selalu mewakafkan hartanya jika mereka mendapatkan rejeki.
Dalam menjalan aktivitas ini, beliau saat ini aktif sebagai pembina di salah satu Lembaga Wakaf yang menyalurkan wakaf untuk proyek wakaf sarana air bersih, wakaf al quran, wakaf sarana dakwah, wakaf pembangkit listrik, wakaf produktif, donasi kesehatan, donasi pendidikan dan juga zakat pe5er to peer di Lembaga. (red)