SUAKA-JAKARTA, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Relawan Jokowi (RèJO) HM Darmizal MS, menilai, usulan Wapres Jusuf Kala atau JK pada 6 Juni tahun 2014 lalu masih relevan untuk diterapkan pada Pemilu 2019 mendatang.
Menurut Darmizal, saat itu JK sedang menerima hadiah satu Alquran dari Ketua MUI Sumbar, Buya Masoed Abidin, di Kota Padang. Pak JK menurut Darmizal, saat itu menawarkan agar diadakan sesi lomba mengaji antar Capres pada kontestasi Pilpres 2014.
“Pada Pilpres 2019 nanti, seluruh masyarakat Indonesia dapat melihat dengan jernih dan memastikan siapa menjadi pilihan mereka yang sesuai dengan ajaran agama dan keyakinan yang mereka jalankan,” kata Darmizal usai menggelar pertemuan dengan Prof Romli Atmasasmita di Kebayoran Jakarta Selatan, Senin (4/6/2018).
Lebih lanjut Darmizal mengatakan, Indonesia merupakan penduduk terbesar ummat Islam di dunia. Memang kata dia, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mencerminkan dari keluarga Sakinah Mawaddah Warrohmah. “Keluarga harmonis dan taat ibadah”.
Darmizal yakin jika usulan JK itu diterapkan dalam Pilpres 2019 Jokowi akan mampu melewati uji mengaji tersebut dengan gemilang.
“Jika perlu ditambah lagi dengan ujian jadi Imam Sholat Isya berjamaah, yang mana bacaannya diucapkan dengan tegas,” ungkap Darmizal.
Usulan JK itu lanjut Darmizal, merupakan ide yang cemerlang dan diyakni akan mampu menurunkan tensi politik yang belakangan ini kian memanas.
“Saya yakin usul itu menjadi solusi yang dapat menurun suhu politik tanah air yang terasa sudah mulai menghangat,” demikian Darmizal menjelaskan. (TIM)