Foto: Ketua DPP Partai Demokrat Jemmy Setiawan
SUAKA-JAKARTA, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Jemmy Setiawan meminta Kepala Badan Intelijen (BIN) Budi Gunawan (BG) dicopot dari jabatannya karena tidak bisa memberikan informasi dini sehingga terjadi aksi teror bom di Surabaya, Jawa Timur hari ini.
Jemmy menilai, informasi awal dari BIN itu dirasa penting guna memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat yang akan melakukan suatu kegiatan.
“Negara harus hadir guna memberikan rasa aman dan nyaman terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ujar Jemmy kepada wartawan kemaren Minggu (13/5/2018).
Peristiwa bom di gereja lanjut Jemmy, bukan kali ini saja terjadi. Pada Minggu 11 Februari 2018 lalu juga telah terjadi aksi teror terhadap jemaat yang sedang melaksanakan ibadah di Gereja Santa Lidwina Sleman, Yogyakarta.
“Artinya, tindakan preventif dari BIN tidak berjalan,” ucapnya.
Jemmy meminta masyarakat agar tetap tenang dan tabah seraya berhati-hati dan tetap meningkatkan kewaspadaan.
“Kita percayakan proses hukum kepada aparat yang berwenang, khususnya Polri,” jelasnya.
Jemmy menghimbau masyarakat agar tidak bertindak emosional sehingga terjebak ikut memviralkan semua video dan foto pemboman gereja di Surabaya itu.
“Menyebarkan video dan foto kejadian itu akan membangkitkan sel-sel teroris yang selama ini tidur,” jelasnya.
Pria yang berasal dari Yogyakarta ini tak lupa mengucapkan turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa yang meninggal dalam peristiwa tersebut.
“Kepada korban kami menyampaikan ikut berduka yang mendalam semoga diterima disisi Nya,” kata Jemmy.
Pagi tadi, bom meledak di depan Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Minggu sekitar pukul 07.30 WIB.
Hingga saat ini dikabarkan puluhan orang mengalami luka dan beberapa orang meninggal dunia.###