Mungkin zaman sudah semakin edan diakhir zaman ini, tingkah laku masyarakatpun semakin aneh dan sudah tidak terlalu bermartabat lagi. Mereka seolah-olah tidak hidup di negara Indonesia, yang kita kenal dengan negara yang memegang teguh kesopanan dan moralitas adat istiadat.
Ada begitu banyak yang kita dapatkan perilaku-perilaku yang memalukan, anehnya, yang berbuat justru kebanyakan adalah orang dewasa yang harusnya memiliki sikap matang dan terjaga. Di antara kelakuan aneh ini, tindakan asusila selalu menjadi nomor wahid di kalangan masyarakat. Seperti yang terjadi kali ini, tindakan asusila yang dilakukan oleh tenaga medis bersama pemuda yang usianya jauh berada di bawahnya.
Seorang bidan kepergok sedang melakukan hubungan badan di ruangan kerjanya di Rumah Sakit Umum Daerah Meranti sebuah rumah sakit yang beralamat di Jalan Dorak, Banglas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Propinsi Riau.
Kejadian ini tercium dari pegawai yang mendengar adanya suara desahan yang mencurigakan yang datang dari ruang bidan. Karena desahan tersebut terdengar aneh dan tidak seperti desahan biasa, pegawai pun mendekat dan suara mesum itu semakin kencang terdengar.
Karena tidak bisa menahan penasaran, pegawai itu pun mengintip ke dalam ruangan dan terkejut begitu melihat seorang bidan yang berinisial JL (32) sedang asyik menaiki seorang petugas kebersihan (Z, usia 23).
Mau tidak mau kejadian ini membuat penghuni rumah sakit gempar, dan mencoreng nama baik pegawai medis. Karena kelakuan mereka yang mendatangkan malu, keduanya dipanggil menghadap oleh direktur RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti, Drg Ruswita.
“Direktur RSUD Meranti langsung membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap keduanya. Atas rekomendasi tim, akhirnya disampaikan SK pemberhentian,” ucap Miftah, yang merupakan sekretaris rumah sakit tersebut saat dimintai keterangan oleh wartawan.
Miftah memaparkan, kedua pelaku merupakan tenaga harian lepas dan selama ini menunjukkan kinerja yang baik, sayangnya akibat perbuatan tersebut, keduanya tidak dapat lagi dipertahankan, karena merusak citra RSUD Meranti.
“Kita sangat menyayangkan. Sebenarnya mereka menjalankan pekerjaan sangat baik, entah mengapa mereka khilaf, sehingga kedapatan melakukan perbuatan itu,” sahut Miftah. Perempuan ini juga mengatakan kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan sesuai SOP.
Benar sekali. Tindakan asusila seperti ini tidak sepantasnya dilakukan oleh orang yang memiliki profesi terhormat, di tempat kerjanya sendiri pula. Jika memang keduanya memiliki perasaan cinta dan sudah ada hasrat, maka sebaiknya didahului oleh ikatan suci yang resmi, namun tetap saja, jika ingin asyik-asyik, harus tahu waktu dan tempat juga. ###