SUAKA-MARTAPURA, Presiden Joko Widodo dipastikan akan mengikuti Haul Akbar Guru Sekumpul ke-13 pada 25 Maret mendatang. Keluarga Sekumpul mengaku menerima surat resmi undangan rapat koordinasi ke Jakarta dari Biro Protokol Presiden pada 20 Maret 2018. Jokowi rencananya hadir ke Kalsel selama dua hari, 25 sampai dengan 26 Maret 2018 nanti.
“Surat undangannya resmi. Tapi saya tidak bisa hadir ke Jakarta. Cukup diwakilkan dari Biro Provinsi saja, saya memilih bertahan di Martapura menyiapkan acara serta menyambut tamu,” kata juru bicara keluarga Sekumpul Fauzan Asniah, setelah Apel Kesiapan Haul Guru Sekumpul di Halaman Pemkab Banjar, Senin (19/3) petang.
Menurutnya, kehadiran orang nomor satu di Indonesia tersebut murni sebagai jemaah seperti yang lain dan mengikuti seluruh ritual keagamaan di Musala Ar Raudah Sekumpul.
Ia berharap kehadiran ke Sekumpul tidak dengan pengamanan yang berlebihan. Fauzan juga menyarankan Presiden tidak menyampaikan sambutan karena Haul adalah acara keagamaan yang sakral.
Mengenai tempat duduk yang disiapkan juga sama seperti kegiatan haul sebelumnya. Posisi imam, pemegang terbang, pembaca rawi serta syair dan dua putra Guru Sekumpul, Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali tidak boleh berubah laiknya pembacaan maulid malam Senin. Posisi duduk tamu VIP berada di kiri imam atau sebelah kanan arah jemaah masuk ke Musala Ar Raudah Sekumpul.
Bupati Banjar KH Khalilurrahman memastikan kehadiran Presiden. Sebagai tuan rumah, Martapura harus siap menyambut kepala negara. “Harus diingat, Sekumpul tidak ada aturan protokoler. Itu kadang yang tidak diketahui orang lain,” kata Guru Khalil, sapaan Khas Bupati Banjar.
Koordinator Relawan Jalur dan Parkir H Abdel Rahman Ramadhan menegaskan, sejak awal kehadiran kepala negara telah diantisipasi. Waktu penetapan tanggal haul, memang sengaja mengundang seluruh relawan dan dihadiri juga sejumlah media. Pernyataan tegas Imam Ar Raudah Sekumpul sangat jelas. Haul tidak membentuk panitia serta mengirimkan undangan kegiatan.
“Sejak awal ditegaskan, tidak pernah mengirimkan atau membagikan undangan haul kepada pejabat, pengusaha, dan masyarakat. Penentuan tanggal sifatnya pemberitahuan dan bukan undangan. Jadi siapa saja boleh datang,” ujarnya.
Pengamanan presiden tentu saja akan mengganggu kenyamanan jemaah yang hadir dari jauh. Pengalaman tahun lalu, banyak jemaah yang memilih bertahan di Musala dan menginap dua hari sebelum pelaksanaan puncak haul.
“Kami sudah sepakat, jalur dan lokasi parkir tidak akan berubah kendati Presiden RI akan datang. Karena tidak ada lagi jalur alternatif bila terjadi perubahan. Bahkan, lokasi parkir VVIP hanya dibuka sampai jam 5 petang, setelah itu ditutup,” tegasnya.
Kepala Dinas Perhubungan Banjar Aidil Basith menyatakan, lokasi parkir dan jalur VVIP akan steril. Karena itu tamu-tamu penting harus berhadir ke sekumpul minimal jam 4.30 sore. Kantong parkir untuk tamu penting disiapkan sebanyak 50 unit kendaraan.(TIM)