SUAKA – BANJARMASIN. Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasin bakal menggelar razia sehari dua kali selama berlangsungnya Operasi Zebra Intan 2017 di kota Banjarmasin. Terpantau pagi tadi dilaksanakan razia di depan Gelanggang Olahraga Hasanuddin, Kamis (2/11).
Kasat Lantas Polresta Banjarmasin Kompol Wibowo SIK menyatakan, razia ini dilakukan sehari mencapai di dua tempat, “Razia dilakukan baik sistem mobile ataupun stasioner untuk menjaring pelanggar lalu lintas di jalan raya,” katanya di Banjarmasin.
Dia mengatakan, Operasi Zebra Intan digelar mulai tanggal 1 November hingga 14 November 2017 dengan sasaran pengendara yang tidak mematuhi aturan dalam berlalu lintas.
Wibowo mengimbau kepada para pengendara agar selalu melengkapi surat-surat kendaraan bermotor saar berkendara.
“Semua pelanggar kami tindak guna memberikan sanksi tilang dengan harapan nantinya menimbulkan efek jera,” ucapnya.
Perwira lulusan Akpol angkatan 2005 itu juga mengaku sudah memetakan jalur-jalur rawan pelanggaran lalu lintas dan juga rawan kecelakaan.
Untuk itu, petugas akan lebih banyak disiagakan di lokasi rawan tersebut untuk menekan adanya kasus kecelakaan.
Berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu, ungkap Wibowo, Jalan Gubernur Soebarjo menjadi kawasan rawan kecelakaan lalu lintas, sehingga razia akan difokuskan di tempat tersebut.
“Kecelakaan pasti diawali dari pelanggaran lalu lintas, maka dari itu potensi pelanggaran ini yang kami tekan dan kami harapkan pengendara jangan hanya tertib ketika ada Polantas namun ada kesadaran dari diri untuk menjaga keselamatan,” tutur perwira yang akrab dengan awak media itu. Satuan Lalu Lintas Polresta Banjarmasin bakal menggelar razia sehari dua kali selama berlangsungnya Operasi Zebra Intan 2017 di kota setempat.
“Razia dilakukan baik sistem mobile ataupun stasioner untuk menjaring pelanggar lalu lintas di jalan raya,” kata Kasat Lantas Polresta Banjarmasin Kompol Wibowo SIK di Banjarmasin, Rabu.
Dia mengatakan, Operasi Zebra Intan digelar mulai tanggal 1 November hingga 14 November 2017 dengan sasaran pengendara yang tidak mematuhi aturan dalam berlalu lintas.
Wibowo mengimbau kepada para pengendara agar selalu melengkapi surat-surat kendaraan bermotor saar berkendara. “Semua pelanggar kami tindak guna memberikan sanksi tilang dengan harapan nantinya menimbulkan efek jera,” ucapnya.
Perwira lulusan Akpol angkatan 2005 itu juga mengaku sudah memetakan jalur-jalur rawan pelanggaran lalu lintas dan juga rawan kecelakaan.
Untuk itu, petugas akan lebih banyak disiagakan di lokasi rawan tersebut untuk menekan adanya kasus kecelakaan.
Berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu, ungkap Wibowo, Jalan Gubernur Soebarjo menjadi kawasan rawan kecelakaan lalu lintas, sehingga razia akan difokuskan di tempat tersebut.
“Kecelakaan pasti diawali dari pelanggaran lalu lintas, maka dari itu potensi pelanggaran ini yang kami tekan dan kami harapkan pengendara jangan hanya tertib ketika ada Polantas namun ada kesadaran dari diri untuk menjaga keselamatan,” tutur perwira yang akrab dengan awak media itu. (TIM)