Usai Shalat Subuh, Tewas Bersimbah Darah

Print Friendly, PDF & Email

Korban hanya bisa terdiam setelah mobil tidak bertanggungjawab menabraknya hingga tewas, Sabtu (5/8). 

suarakalimantan.com – Sampit.  Warga Jalan Tjilik Riwut Km 34 tepatnya Desa Cempaka Mulia dibuat gempar di pagi buta, Sabtu (5/8). Pasalnya, seorang pria bernama Subarjo (54) tiba-tiba ditemukan terkapar di tepi jalan dengan kondisi tidak bernyawa. Pria ini diduga telah menjadi korban tabrak lari ketika hendak pulang ke rumahnya usai melaksanakan salat subuh. Tewasnya korban diketahui warga pada pukul 04.30 WIB. Ketika itu korban mengenakanl sarung dan kemeja yang telah bersimbah darah. Dari lokasi kejadian, jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah duka. Bersamaan dengan itu, kepolisian juga langsung bergerak melakukan penyelidikan.

Informasi lapangan menyebutkan, kejadian ini bermula sewaktu korban sedang berjalan-jalan untuk mencari udara pagi. Korban saat itu hendak menyeberang jalan dari kanan jalan menuju kiri jalan, arah Sampit menuju Palangka Raya. “Saat itu korban ingin pulang ke rumah usai salat subuh. Pada saat akan menyeberang muncul mobil dengan kecepatan tinggi dari arah Sampit menuju Palangka Raya,” ujar Aspul warga sekitar kepada wartawan menjelaskan.

Baca Juga:  Gugatan SPRI dan PPWI Resmi disidangkan

Diduga karena jarak yang begitu dekat sehingga kecelakaan pun tidak terhindarkan. Korban langsung tertabrak dan terseret hingga 200 meter dengan posisi tertelungkup. Tragis, korban tewas seketika di lokasi kejadian. Selain itu, warga hanya sempat mendengar dan tidak mengetahui secara pasti mobil apa yang menabrak korban. 

Selanjutnya Aspul menjelaskan,  setelah tertabrak dan terseret korban malahan diitinggalkan begitu saja oleh pelaku. Sedangkan sopir mobil langsung melarikan diri. “Kami tidak melihat dan mengetahui secara pasti mobil yang menabrak jenis apa, karena jalanan saat itu masih begitu gelap,” ucap Aspul. (TIM)


 





Tinggalkan Balasan

Scroll to Top