suarakalimantan.com – Banjarbaru. Rehabilitasi dengan penanaman pohon seluas 24.000 hektare lahan kritis di sepanjang Daerah Aliaran Sungai (DAS) sulit dilakukan sendiri oleh Balai DAS Barito. Karena itu perlunya ada sebuah kerjasama seluruh pihak, baik satker SKPD maupun UPT serta Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Adi Winarto dari Dinas Kehutanan Kalsel menyatakan, bahwa pihak IPPKH meminta serius dalam penanaman pohon itu, Sebab dari 24.000 hektar lahan kritis itu hanya 10 persen saja. āKarena itu pihak IPPKH kali ini diwajib membuat rekening sendiri di bank guna sejauh mana keseriusannya dalam melakukan program Revolusi Hijau tersebut. nantinya mulai dari program sampai aksi di lapangan sampai pemeliharaan sudah ada dananya,ā ujarnya dalam Pertemuan Forum DAS Provinsi Kalsel bertempat di Hotel Rodhita Banjarbaru.
Selanjutnya Adi Winarto memaparkan, bahkan untuk pencarian dana di rekening itu, hanya dari pihak perusahaan dan Kepala Dinas Kehutanan saja selaku leading sektor. Dengan membuka mata mereka dari puluhan ribu lahan itu, mereka punya peran penting, maka pengelolaan DAS dan rehabilitasi Hutan dan Lahan (PDASHL).
Rata-rata untuk satu hektar biayanya diperkirakan mencapai Rp 30 jutaan dan tetap atas nama perusahaan. āKarena komponen terbesar lebih banyak pada IPPKH sebanyak 15 perusahaan dari 31 perusahaan yang sudah diverifikasi,ā sebut Kasi Penanggulan DAS Dishut Provinsi Kalsel ini kepada wartawan.
Sebelumnya acara tersebut dibuka Kabid PDASHL Dishut Fathimatuzzahra mewakili pimpinannya, sekaligus menjadi nars sumber. Dia menyatakan, dalam forum itu, guna menyamakan persepsi mulai dari kebijakan sampai pelaksanaan dari kerjasama semua pihak. āHarapannya, pada DAS ini, dapat menyempurnakan draft rancangan Peraturan daerah (Raperda) Kalsel Revolusi Hijau, dalam rangka pelaksanaan Pengelolaan DAS di daerah ini,āterangnya.
Dengan demikian tujuan revolusi hijau itu sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian dan kemampuan serta kemandirian seluruh komponen masyarakat aakan pentingnya menanam pohon yang pada giliranya kualitas hidup akan lebih meningkat, hingga terhindar dari bencana alias pembangunan yang berkelanjutan. āDengan mengelola pembiayaan dari APBN, APBD, BUMN, BUMD dan BUMS serta IPPKH, maka penanaman pohon dapat tercapai dengan cepat dan tepat sesuai program.
Dia menambahkan sudah mencanangkan penanaman pohon sejak 3 Pebruari tadi setiap Jumat selalu menanam bersama dengan pihak lain. Bahkan nanti akan merangkul siapapun bersama pihak swasta dan masyarakat di sepanjang Jalan A Yani sepanjang 60 Km dari Km 55 Simpang Empat Pengaron menanam Trembesi dann tanaman bunga lainnya.
Sedangkan dari Balai DAS Barito Giri Soeryanata menambahkan, pihaknya siap menyediakan bibit pohon untuk siapapun, karena stock Sub pembibitan ada di Kandangan, Banjarbaru dan Kotabaru. āSilahklan berkoodinasi dengan kabupaten terdekat,ā ujar Adi seraya menutup pembicaraannya. (TIM)