Sugeng Resmi Jadi Sekkot Samarinda

Print Friendly, PDF & Email

suarakalimantan.com -SAMARINDA. Akhirnya, terhitung sejak Rabu (5/7) siang tadi, Pemkot Samarinda memiliki sekretaris kota (sekkot) definitif. Asisten II Sugeng Chairuddin, berhasil menggeser dua nama lainnya seperti Endang Liansyah selaku kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Asli Nuryadin kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Sugeng resmi dilantik Walikota Samarinda, H Syaharie Jaang di ruang serbaguna rumah jabatan wali kota disaksikan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD), di antaranya ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif, Dandim 0901/Samarinda Letkol Kav Muhammad Arifin, Kajari Samarinda Retno Harjanti Iriana, tim seleksi sekkot, perwakilan Pemprov. Kaltim, asisten, dan jajaran pejabat Pemkot. 

Kemarin, Jaang bersamaan juga melantik Masril sebagai Kabag Hukum dengan jabatan lama koordinator pada Kejati Kaltim, Lamri sebagai sekretaris Dinas Perpustakaan, dan Haimi Tauvani sebagai Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum danPerumahan Rakyat (PUPR). Jaang mengaku jika dirinya tidak memiliki alasan tertentu memilih Sugeng sebagai sekkot. “Kan dia (Sugeng, Red) di antara yang bertiga lolos seleksi. Kalau di luar yang bertiga itu salah,” ujarnya, kemarin (5/7).

Sebelum dilantik kemarin pagi, Jaang juga belum memastikan siapa yang dipilihnya. Malamnya, pukul 22.00-23.30 Wita, Sugeng bersama istri diwawancarai.“Perlu bicara sama isteri, karena istri menunjang kariersuami. Apalagi istri Pak Sugeng wanita karier. Harus mengurangi aktivitas, bukan berhenti. Sebagai ketua Dharma Wanita, memang tidak bergantor. Tapi harus selalu siap mendampingi suami di acara protokoler,” imbuh Jaang.

Baca Juga:  Masjid Al Muhajirin Banjarmasin Meraih Juara Pertama Penghargaan Masjid YAMP 2019

Jadi, lanjut Jaang, walaupun sudah memanggil Sugeng malam harinya, SK Sugeng baru ditanda tanganinya pagi hari.Dia menilai, semua kandidat itu baik. Hal tersebut yang membuat dirinya menerima sodoran tiga nama tersebut. “Apalagi Pak Sugeng bukan orang yang baru. Dia (Sugeng, Red.) juga memulai karier dari staf di kelurahan, termasuk yang lain sama lah,” tutur dia.

Dia pun meminta agar ketika Sugeng mulai menjabat hendaklah dapat menjadi jembatan yang bersinergi antara pemkot dan DPRD Samarinda. “Saya sudah meminta agar saling berkoordinasi. Apalagi dalam waktu dekat akan ada pembahasan APBD-P dan rencananya mutasi besar-besaran,” jelasnya.

Ketua DPRD Samarinda, Alphad Syarif pun tidak begitubanyak berkomentar. Dia mengatakan penunjukkan tersebut sudah menjadi hak wali kota. “Mungkin ada pertimbangan tersendiri Pak Wali untuk memilih Sugeng. Itu harus diterima,” ucapnya.

Dia berpesan, agar ekkot terpilih bisa bekerja sama dengan semua yang memiliki keterkaitan dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).“Terutama pada legislatif yang tugas fungsinya sama-sama akan menentukan anggaran. Artinya dia sebagai ketua TAPD (Tim Anggaran Pendatan Daerah)tentu harus bisa bekerja sama dengan dewan,” beber dia.

Baca Juga:  Personil Polsek Kahayan Tengah Bagikan Sarapan Pagi

Sementara Sugeng mengaku sangat bersyukur dengan keputusan yang diterimanya. “Tapi di sisi lain ini ujian bagi saya untuk melaksanakan amanah ini. Semoga ini menjadi amal bagi saya dan keluarga,” tuturnya.

Dengan kondisi keuangan Pemkot Samarinda yang sedang lesu seperti saat ini, dia menilai memangku jabatan tertinggi tersebut sangatlah berat. “Jadi saya harus mengupayakan untuk tetap menjaga harmonisasi. Apalagi setelah APBD-P nanti kemungkinan tidak akan ada penambahan kegiatan, makanya perlu dikomunikasikan dengan legislatif. Yang pasti ada pembicaraan lebih lanjut,” ungkap dia.

Untuk kegiatan, dirinya akan tetap mengutamakan sembilan kegiatan prioritas untuk penanganan banjir.“Itu perlu diselesaikan di APBD-P. Apalagi tugas saya hanya menjaga agar sistem ini tetap berjalan. Jadi harus lebih kreatif, jangan hanya mengandalkan dana yang berasal dari APBD saja. 

Bagaimana berimprovisasi mendapatkan dana dari pusat, dan meyakinkan bersama-sama dengan program provinsi. Kemudian bagaimana bisa menjual rencana pembangunan kepada pihak swasta menggunakan program CSR (corporate social responsibility). Kan bagaimanapun PDRB (produk domestik regional bruto) 85 persen berasal dari swasta,” beber Sugeng.

Baca Juga:  Polri Siagakan 16.000 Pasukan, TNI Turut Kawal Terkait Demo 4 November 2016 Besok 

Hal tersebut sangat jelas. Apalagi bergeraknya ekonomi di Samarinda ini ditopang pihak swasta, “Jadi mereka tentu perlu ikut membenahi kota ini sesuai amanah undang-undang,” tegas Sugeng.

Untuk menjalankan visi dan misi yang membuat dirinya terpilih, dirinya mengaku perlu menerapkan dengan benar, yakni Melakukan Pemerintahan yang Efektif dan Berkesinambungan. Karena, kata dia, kalau sudah efektif berarti sudah sesuai dengan kaidah-kaidah. Dan berkesinambungan apa yang sudah masuk rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) serta rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) itu termasuk yang berkesinambungan.

“Sehingga di sana bisa ada efisiensi anggaran, agar dapat menjalankan sembilan program penanganan banjir prioritas. Jadi ini harus disegerakan, seperti yang terdekat akan kami tangani drainase di Jalan Wahid Hasyim. Anggarannya Rp 8 miliar dari banprov. Mudahan saja dengan pembahasan bersama legislatifnanti bisa membuat suatu kegiatan untuk mendukung kegiatan yang ada,” pungkasnya. (TIM)





Tinggalkan Balasan

Scroll to Top