Suara Kalimantan. Sudah dua bulan lebih terakhir ini masyarakat jalan Pangeran HM Noor RT 30, Kelurahan Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan harus menutup hidung, dikarenakan debu dari perusahaan pengepakan semen Gresik dan Tonasa yang dikhawatirkan tertutup oleh mereka serta di duga mengandung racun dan membahayakan kesehatan.
Pantauan awak media ini penyebabnya adalah udara yang di tiup angin penuh debu semen betebaran di kawasan itu, tampak lumayan tebal dan di khawatirkan bagi yang terhirup dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu bagi yang melintas di wilayah pengepakan semen tersebut harus menggunakan masker. Selain itupula jalanan umum penuh lumpur dikarenakan rusaknya jalan dugaan akibat truk bermuatan berat pengangkut semen hasil Packing Plant Semen Indonesia. Bahkan pula pantauan awak media ini setiap kali armada angkutan semen keluar perusahaan membawa lumpur ke jalan raya yang mengakibatkan jalan pun berdebu yang pada akhirnya tanpa disengaja terhisap masyarakat, dan akibat terhisap itulah dapat menimbulkan penyakit.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim memaparkan, jika seseorang terhirup udara yang bercampur debu tersebut, maka dipastikan tidak bisa terlalu lama. Jika terlalu lama harus dibantu dengan masker untuk menyaring udara. Jika dibiarkan demikian, banyak penyakit yang mengancam kediri seseorang yang terhirup debu tersebut.
Karena menurut Muslim, kalau terhirup udara berdebu bisa menyebabkan saluran pernapasan terganggu, ISPA dan penyakit lainnya. Makanya harus dibantu dengan menggunakan masker. Maksimal manusia bisa menghirup udara berdebu hanya sampai 2 hari saja, selebihnya akan menimbulkan penyakit, katanya.
Apa lagi masyarakat setempat sudah hampir 3 bulan terhisap udara bercampur debu. maka ini bisa dipastikan akan berdampak bagi kesehatan. Untuk itu, Muslim memastikan Dinkes Kalsel harus turun ke lapangan untuk memeriksa dampak kesehatan bagi masyarakat. “Insya Allah kami akan turun ke sana memeriksa dampak kesehatan. Kalau untuk mengetahui pencemaran udara itu urusan Badan Lingkungan Hidup, kami dampak kesehatannya aja yang ditangani,” tuturnya kepada wartawan.
Sebelumnya perwakilan warga pernah melakukan protes dengan menghalangi aktivitas angkutan perusahaan tersebut pada Rabu (7/6).”Kami protes sebab akibat angkutan semen ini mengakibatkan debu,” kata Angga Pradana mewakili warga bebernya kepada wartawan.
Oleh karena itu Manger Sub Logistik PT Semen Gersik Indonesia Banjarnasin, Choiru Zaky menjanjikan akan menindak lanjuti keluhan warga. “Kita siap tanggung jawab atas semua ini. Rencananya jalan masuk mau diperbaiki, kalau perbaikan permanen ya pastilah perlu waktu,” katanya.
Choiru Zaky juga menyepakati di mana permintaan warga untuk pihak perusahaan membersihkan jalan dan membersihkan ban, jika truk keluar masuk sebelum menyetuh jalan umum. “Jadi akan kami lakukan untuk membersihkan ban truk sebelum masuk ke jalan umum dengan mengunakan air dan alat alkon, sehingga mengurangi lumpur dan debu yang lengket di ban truk,” katanya. (TIM)