LEKEM KALIMANTAN Laksanakan Peringatan Isra Mi’raj 1438 Hijriyah Berbarengan Haul Aktivis Melawan Kadap

SUAKA – BANJAR. “Maha Suci Allah Yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu (potongan) malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia (Allah) adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) ternyata juga tak mau ketinggalan untuk memperingati Isra Wal Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, buktinya sejak berdirinya LSM ini mereka selalu mengadakan nya. “Kegiatan peringatan Isra Wal Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW ini selalu kami laksanakan setiap tahunnya, dan tahun ini kami laksanakan pada hari ini (Senin 24/4/2017) bersamaan Haul Pertama anakda Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris,” ujar Aspihani Ideris.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN), bahwa kegiatan Peringatan Isra Wal Mi’raj tahun ini mengambil tema “Dengan Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Mari Kita Wujudkan Ketakwaan dan Kebersamaan Untuk Mempererat Ukhuwah Islamiyah Antara Aktivis Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan & Warga Banua”.

Selanjutnya Advokat Muda Kalsel ini memaparkan bahwa dalam kegiatan tersebut, pihaknya telah mengundang berbagai lapisan masyarakat, baik para pejabat, eksekutif, legislatif, yudikatif para aktivis LSM, OKP, Ormas, pengusaha maupun tokoh masyarakat sampai lapisan masyarakat bawah, “Semua lapisan masyarakat kami undang dalam kegiatan ini, tentunya guna mempererat hubungan diantara sesama,” katanya.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Desa Gudang Hirang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan ini di isi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Al Ustadz Drs KH Bahauddin dari Banjarmasin dan diiringi dengan kalam ilahi yang disampaikan oleh Ustadz Hamka dari Tanah Laut serta Group Maulid Al Habsyi ‘Assyifa’ dari Sungai Lulut.

Baca Juga:  Kantor Pengadilan Negeri Kotabaru Dipinjam Pakai Oleh Bawaslu Sangat Representatif

Panitia Pelaksana H Abdullah M Saleh SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya oleh LEKEM KALIMANTAN, dan peringatan ini juga guna mengenang satu peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah hidup (siirah) Rasulullah SAW yaitu peristiwa diperjalankannya beliau (isra) dari Masjid Al Haram di Makkah menuju Masjid Al Aqsa di Jerusalem, lalu dilanjutkan dengan perjalanan vertikal (mi’raj) dari Qubbah As Sakhrah (terletak sekitar 150 meter dari Masjid Al Aqsa) menuju ke Sidrat Al Muntaha (akhir penggapaian). Peristiwa ini terjadi antara 16-12 bulan sebelum Rasulullah SAW diperintahkan untuk melakukan hijrah ke Yatsrib (Madinah), ujar advokad senior Kalimantan Selatan ini.

Menurut Abdullah kejadian Isra Wal Mi’raj ini sebuah perjalan dan ungkapan yang sangat indah yang terucapkan baik dalam kerangka kesadaran maupun diluar kesadaran seorang Mu’min di saat menyaksikan, merasakan atau mengalami sebuah kejadian yang “luar biasa” (kharij ‘anil ‘aadah). Ungkapan ini tidak pernah dan tak mungkin tertujukan kepada sang makhluk, termasuk Rasulullah SAW. Sebab sesuatu yang sifatnya “khalqi” atau makhluqi, tidak mungkin dikategorikan sebagai “kharij ‘anil ‘aadah” (luar biasa). Semua kejadian yang terjadi karena makhluk adalah biasa, dan tidak mungkin dianggap luar biasa, ujarnya.

Ustadz Drs. KH. Bahauddin memaparkan dalam dalam ceramahnya, bahwa dalam kehidupan ini apabila kedua orang tua meridhoi anaknya, maka Allah pun akan meridhoi nya, “Ridho Allah itu dikarenakan keridhoan kedua orang tuanya. Karena apabila kedua orang tua meridhoi anaknya, maka Allah menjanjikan surga baginya”. Hal ini pun sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. (H.R. At-Tirmidzi). Selain itu saya sangat kenal, walaupun almarhum ini agak bandel, namun kepribadian adab Supan santunnya sangat baik. Almarhum ini dimanapun ketemu sama yang lebih tua pasti hormat bahkan bila ketemu saya langsung menyalami saya dan mencium tangan saya, ucap Guru Baha dalam ceramahnya.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Sarang Tiung Aipda Tonny S.SH, Kepala Desa Sarang Tiung Dan Babinsa Kembali Bagi Masker Kepada Masyarakat

Menurut Guru Baha, panggilan akrab Drs. KH. Bahauddin dalam ceramahnya, bahwa karena almarhum Sayyid Muhammad Alvin tersebut di Ridha’i medua orang tuanya, maka Allah pun akan meridhai nya juga “Apalagi almarhum anakda Alvin keturunan orang yang berilmu agama tinggi, kan kakeknya itu merupakan tokoh agama disini. Dan juga kita tau bahwa anakda Alvin itu merupakan juriat keturunan dari Rasulullah SAW. Insya Allah Surga didapatkannya,” kata ustadz Baharuddin.

Gambar Terakhir Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris

Seperti terpampang dan terlihat anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris bin Aspihani Ideris bin Haji Muhammad Ideris bin Haji Abdurrasyid (Tuan Guru Abdurrasyid) bin Kumau bin Tukus bin Abdullah Assegaf, sampai ke Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam hingga sampai ke nasab Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Al-Awsat (Imam Ali Zainal ‘Abidin) bin Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra, papar Bahauddin yang juga merupakan salah satu guru almarhum dan ayah kandung Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris sendiri di MTs Raudhatussubban Sungai Lulut.

Menurut ustadz Bahauddin dalam ceramahnya bahwa Islam telah mengajarkan kepada kita agar berbakti kepada orang tua, mengingat banyak dan besarnya pengorbanan serta kebaikan orang tua terhadap anak, yaitu memelihara dan mendidik kita sejak kecil tanpa perhitungan biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak mengharapkan balasan sedikit pun dari anak, meskipun anak sudah mandiri dan berkecukupan tetapi orang tua tetap memperhatikan kasih sayangnya, oleh karena itu seorang anak memiliki macam-macam kewajiban terhadap orang tuanya menempati urutan kedua setelah Allah SWT, dan kita juga dilarang durhaka kepada orang tua.

Baca Juga:  Jalan Raya Sungai Danau Rusak, Hingga Timbulkan Kemacetan

Almarhum Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris wafat pada hari Rabu 27 Rajab 1437 Hijriyah dikarenakan sakit dan di usia 17 tahun, almarhum kelahiran 2 September 1998 dan merupakan putra dari aktivis senior Kalimantan, yaitu bapak Aspihani Ideris, makam beliau berada disamping kanan Masjid Agung Khairullah Sungai Lulut. “Semasa hidup almarhum Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris dikenal sangat santun terhadap orang tua dan memiliki adab supan santun yang mulia, begitu juga terhadap orang tuanya, ini merupakan tauladan bagi kita semua, Insya Allah syurga didapat almarhum,” suguh Guru Baharuddin, penceramah dalam tauziah nya di acara Haul almarhum Sayyid Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris yang pertama. (TIM)

Dibaca 80 kali.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top