SUAKA – BANJARMASIN. Jalan trans Kalimantan poros tengah Kalimantan Selatan (Kalsel) atau antara Banjarmasin – “Banua Anam” provinsi tersebut kini terancam rusak. Terlebih jalan yang dilewati oleh angkutan semen Conch yang berlebihan mengakibatkan kondisi jalan tersebut kini mulai banyak berlobang.
Hal ini dipaparkan oleh Bendahara Umum Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN), Gusti Rizali Noor SAP MAP kepada wartawan Suara Kalimantan, sepulang kami dari Tanjung investigasi ke daerah perusahan pabrik semen Conch dari tirai bambu. Dalam perjalan kami melihat banyaknya kerusakan arus jalan yang diakibatkan tonase angkutan semen Conch yang melebihi dari kekuatan beban jalan, sehingga mengakibatkan jalan nasional banyak yang rusak. Selain itu, beberapa bagian badan jalan antara Tabalong – sampai ke Martapura ruas jalan terjadi degradasi/penurunan sehingga jalannya mobil terasa bergelombang.
Jalan yang mulai berlobang dan terasa bergelombang tersebut di antaranya antara Rantau (117 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Tapin dengan Martapura (40 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Banjar. Sedangkan jalan yang terparah rusak terdapat di daerah Paringin Kabupaten Balangan. Itu semua akibat angkutan semen Conch dengan menggunakan trailer bermuatan puluhan ton bahkan mencapai 100 ton semen Conch curah yang mereka angkut, ujar Gusti Rizali kepada wartawan Suara Kalimantan (7/3).
“Datanya sudah kami dapatkan, mereka mengirim semen Conch itu dari Tabalong menuju Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dengan kapasitas melebihi ketahanan badan jalan nasional, karena para kontraktor angkutan semen Conch itu sudah mengangkut semen mencapai 50 karung, yang mana dalam satu karung itu beratnya mencapai 2 ton, jadi kalau kita kalikan berat beban semen Conch yang mereka angkut itu mencapai 100 ton, nah… itu semua yang menyebabkan kerusakan jalan trans Kalimantan poros tengah Kalsel atau Banjarmasin – Banua Anam,’ayu” papar Bendahara Umum Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN).
Menurut dia, lembaganya sudah menyampaikan permasalahan ini ke pihak eksekutif, dan pula sudah kami sampaikan ke DPRD Tabalong, DPRD Balangan dan bahkan ke DPRD Kalsel, selain itu pimpinan kami saudara Aspihani Ideris sering mengajak kawan-kawan LSM baik yang di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan dan LSM kabupaten Tapin agar merapatkan barisan untuk bersatu padu guna menolak angkutan semen conch dengan tonase melebihi ketahanan badan jalan, “Kami sering kok ngajak LSM lainnya untuk bersatu padu menolak angkutan melebihi tonase, kapan lagi LSM banua anak bisa bersatu? Selain itupula sudah beberapa kali demo dan audensi ke DPRD, Kami berharap DPRD merevisi Perda Kalsel yang ada dengan memasukan poin tonase melintas dijalan negara,” ujar Gusti Rizali Noor kepada wartawan Suara Kalimantan.
Berkaitan kondisi jalan antara Banjarmasin – Banua Anam itu, Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel H Riswandi tidak banyak komentar, kecuali mengharapkan agar pemerintah pusat atau pemerintah provinsi (Pemprov) setempat segera melakukan penanganan.
“Jika tidak segera penanganan dikhawatirkan trans Kalimantan poros tengah Kalsel atau Banjarmasin – daerah hulu sungai itu semakin bertambah rusak,” ujar anggota DPRD tiga periode tingkat provinsi tersebut dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wakil rakyat asal daerah penilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan HST itu mengkhawatirkan pula, kalau jalan tersebut tanpa penganan segera dan bertambah rusak bisa mengganggu kelancaran angkutan lebaran mendatang.
“Pasalnya walau lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah sekitar tiga bulan lagi dan dengan waktu yang terus berjalan bisa tidak terasa,” lanjut anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan tersebut.
“Memang dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI Kalimantan sebagai perpanjangan tangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memprogramkan perbaikan jalan antara Banjarmasin – Banua Anam pada tahun 2017. Semoga program tersebut segera terealisasi,” demikian terang Riswandi kepada wartawan Suara Kalimantan (7/3).
Banua Anam Kalsel meliputi wilayah Kabupaten Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong yang bagian utara berbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dan barat laut berbatas dengan Kalimantan Tengah (Kalteng). (Kas)