Media : suarakalimantan.com
Oleh : Fahmi Anshari / Wakil Direktur Pemerhati Lingkungan Hidup (PELIH)
Pohon trembesi memiliki bentuk batang yang besar dan bisa berumur mencapai ratusan tahun. Trembesi dalam bahasa latinnya di sebut dengan mama Albizia zaman. Pohon trembesi ini merupakan pohon yang berasal dari Amerika Serikat dan telah tersebar lebih banyak ke seluruh penjuru dunia, termasuk negara Indonesia.
Karakteristik pohon trembesi ini memiliki batang yang besar dan tinggi mencapai ukuran 20 sampai dengan 30 meter. Untuk akar dari pohon ini besar dan menyebar hingga dapat merusak jalanan maupun bangunan yang ada disisinya jika akar timbul diatas permukaan tanah. Daun pohon trembesi ini memiliki ciri yang unik jika diperhatikan satu setengah jam sebelum matahari terbenam, daunnya akan mengkerut dan kembali seperti semula saat matahari terbit.
Pohon trembesi juga memiliki bunga dan menjadikannya indah pada bulan Mei dan bukan Juni. Karena biasanya di bulan tersebut pohon tersebut mengeluarkan bunga. Bunga pohon ini bewarna putih dan merah muda. Bunganya menghasilkan nektar untuk penyerbukan bagi serangga.
Manfaat penghijauan bagi lingkungan disekitar manusia dengan menanam pohon trembesi diantaranya adalah :
- Untuk peneduh; Pohon trembesi banyak di jadikan sebagai pohon peneduh yang di tanam di tepi jalan. Saat cuaca panas jika melintasi jalan yang di tumbuhi pohon ini akan terasa sejuk dan segar. Pohon ini dijadikan peneduh karena ukurannya yang besar dan daunnya yang rindang.
- Banyak menyerap karbon dioksida; Karbon dioksida adalah senyawa yang beracun bagi tubuh jika di hirup secara berlebihan. Jumlah karbon dioksida saat sekarang semakin bertambah salah satunya karena banyaknya pengendara motor. Asap knalpot yang berasal dari motor mengandung karbon dioksida dan pohon trembesi memiliki fungsi untuk menyerap karbon dioksida di udara lebih banyak dan lebih baik dari pohon – pohon lainnya.
- Kaya akan oksigen; Setiap pohon mengeluarkan oksigen hasil dari fotosintesis mereka. Manfaat oksigen bagi manusia adalah untuk bernafas. Begitupun juga dengan pohon trembesi ini mengeluarkan banyak oksiden sehingga saat berada di dekat pohon ini tubuh akan merasa lebih segar dari pada biasanya.
- Menyerap Air; Saat musim hujan datang salah satu dampaknya adalah banjir yang mengenang di suatu kawasan. Banjir dapat terjadi karena aliran sungai yang tidak lancar yang disebabkan oleh sampah yang berserakkan. Pohon trembesi sangat cepat dalam menyerap air sehingaa saat musin hujan banjir dapat diatasi.
- Bidang Kesehatan; Pohon trembesi juga memiliki manfaat di bidang kesehatan untuk mengobati penyakit tertentu.
Adanya Pohon trembesi juga memiliki banyak manfaat, terkhusus di bidang kesehatan untuk mengobati penyak manfaat pohon trembesi dapat mengobati (1) Penyakit paru–paru; Biji pohon trembesi dapat dijadikan sebagai makanan ringan seperti manfaat kuaci. Biji pohon ini juga mengandung manfaat untuk kesehatan yaitu untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit paru–paru. (2) Untuk membersihkan darah kotor; Membersihkan darah kotor dapat dilakukan dengan cara merendam biji dari pohon trembesi ke dalam air untuk direbus. Setelah mendidih saring untuk mendapatkan airnya, minum air dari biji trembesi secara teratur. (3) Mengobati flu ringan; Manfaat di bidang kesehatan lainnya dari trembesi adalah untuk mengobati flu ringan seperti pilek dan batuk. (4) Sakit Kepala; Jika anda mengalami sakit kepala baik sakit kepala sebelah ataupun sakit kepala total makan biji trembesi dapat anda gunakan untuk meredakan sakit kepala yang dialami, dan (5) Mencegah kanker kulit; Kanker kulit dapat disebabkan karena sinar ultraviolet yang menembus kulit secara berlebihan pada saat siang hari. Itu karenanya banyak ahli kulit yang menyarankan pemakaian tabir surya untuk melindungi kulit.
Selain menggunakan tabir surya akar dari pohon trembesi dapat digunakan untuk mencegah kanker kulit. Caranya adalah sebagai berikut, yaitu “Ambil akar pohon terembesi cuci sampai bersih. Setelah itu rebus akar dan gunakan airnya untuk mandi. Penggunaaannya secara rutin dalam melakukannya untuk pencegahan dari penyakit kanker kulit”.
Penanaman pohon trembesi sudah banyak digalakkan oleh pemerintah khususnya daerah ibukota karena memang manfaatnya yang banyak untuk lingkungan sekitarnya. Untuk menanam pohon trembesi ini ada beberapa langkah yang harus diperhatikan mulai dari pemilihan biji, manfaat tanah untuk menanam, penanaman dan merawatnya. Berikut ini penjelasannya, yaitu sebagai berikut :
- Pemilihan biji; Cara melakukan pemilihan biji pohon trembesi adalah Pilih biji yang bagusRendam biji di dalam air 800 cc selama 2 menit.Kemudian keringkan dan rendam kembali kali ini menggunakan air hangat antara suhu 400 c selama 24 jam. Pertumbuhan akan tampak setelah 3 sampai 5 hari dengan pengelupasan biji yang mulai menumbuhkan bibit untuk penanaman. Bibit pohon trembesi yang siap ditanam memiliki tinggi sekitar 30 cm dan panjang akar 10 cm. Bibitnya lebih tahan dengan air hujan.
- Lahan; Sebelum menanam bibit pohon trembesi maka lahan yang diperlukan adalah lahan yang cukup luas dan memang untuk jangka panjang. Karena pertumbuhan pohon ini bisa mencapai ratusan tahun diharapkan lahan yang akan ditanami pohon ini tidak akan mengalami perubahan dengan menjadikannya kawasan lain.
- Penanaman; Pohon trembesi dapat tumbuh di lingkungan yang mendukung faktor pertumbuhannya. Pohon trembesi membuat kawasan sekitarnya menjadi teduh dan rindang karena pohonnya yang besar dan daunnya yang rindang. Penanaman bibit pohon haruslah sesuai dengan lahannya. Jika lahan yang di pilih berada di tepi jalan besar maka pilihlah pohon yang buahnya kecil–kecil, daunnya jarang berguguran dan membuat nyaman pengendara yang melintasi jalan. Untuk pohon yang memiliki buah yabg besar makan sediakan lahan seperti kebun untuk penanamannya.
- Perawatan; Setelah melakukan penanaman tugas kita belumlah selesai. Masih ada lagi satu tahap yang sangat penting yaitu perawatan. Bibit yang telah di tanam jika tidak mendapatkan perawatan akan mati dan itu akan merugikan sekali. Jadi perawatan yang dapat dilakukan untuk bibit trembesi adalah saat ditanam lepaskan polybag dengan hati–hati. Kemudian beri peyanggah untuk bibit pohon trembesi dengan menggunakan bambu agar berdiri tegak.
Setelah ditanam maka bibit pohon ini perlu dirawat dari rumput–rumput liar yang menganggu dan dari tangan–tangan yang tidak bertanggung jawab. Nutrisi untuk bibit pohon ini juga diperlukan untuk pertumbuhannya yang lebih cepat. Beri bibit pohon pupuk dari bahan alamai. Perawatan bibit ini dapat dilakukan selama umur dua tahun.
Setelah umur dua tahun pohon trembesi akan menyesuaikan sendiri pertumbuhannya dan akarnya sudah mulai bisa mencari makanan untuk tumbuh. Ada beberapa dampak Negatif dari Penanaman Pohon Trembesi. Pohon trembesi memang memiliki banyak manfaat tapi di sisi lain juga memiliki kekurangan.
Dampak negatif dari Pohon Trembesi termasuk pohon yang agresif yang mana pohon ini menghambat jenis pohon lain untuk dapat hidup berdampingan dengannya. Akar pohon ini juga sering muncul ke permukaan tanah sehingga menimbulkan kerusakan pada aspal dan badan jalan. Ketersediaan air juga akan terganggu jika pohon ini ditambah di wilayah padat penduduk karena pohon ini menyerap air untuk kebutuhannya dengan lebih banyak. Padahal air berguna, salah satunya untuk menghasilkan manfaat air putih bagi kehidupan.
Dari dampak yang ditimbulkan oleh pohon trembesi ini, maka dianjurkan untuk menanam pohon ini di area yang memang dikhususkan sebagai taman dengan ukuran yang luas dan jauh dari pemukiman penduduk. Intinya kita semua jangan sampai menanam pohon trembesi di sekitar pemukiman, dekat dengan bangunan, apalagi sampai berdempetan dengan bangunan seperti rumah, pagar beton, jalan aspal maupun semen dan lain-lainnya. Kita ketahui sangat banyak mudharatnya menanam pohon trembesi ini.
Namun entah karena latah dengan program pemerintah dengan berdalih guna mengatasi penghijauan sehingga beranggapan mereka harus menggunakan pohon trembesi, Trembesi merupakan fast growing species(cepat tumbuh besar). Dengan perakaran dangkal sehingga menjalar kemana-mana dan bisa merusak pondasi bangunan bahkan mengangkat badan jalan.
Penanaman Trembesi yang relatif dekat dengan sisi rumah kita jadi sangat berpotensi untuk merusak pondasi rumah. Penanaman pohon Trembesi saat ini ternyata tidak hanya menjadi tren di lingkungan perumahan saja, melainkan mulai dari jalan nasional, jalan provinsi, sampai dengan jalan kabupaten serta jalan desa pun terlihat banyak ditanami Pohon Trembesi.
Bahkan terpantau di daerah wilayah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan, dengan bangganua menanam pohon trembesi sepanjang puluhan kilometer di beberapa ruas samping jalan nasional. Kita tidak mengerti, apakah ini memang sudah merupakan program atau ada tujuan lain tertentu. Padahal kita sangat yakin, mereka dipastikan mengetahui dampaknya, kalau akar trembesi itu sangat kuat untuk mengangkat untuk mengangkat badan jalan aspal bahkan jalan beton sekalipun?
Memang sih, kalau untuk mendapatkan keteduhan dalam waktu relatif singkat 3-5 tahun, Trembesi sudah pasti juaranya, tapi apa nggak sayang tuh biaya pemeliharaan jalannya membengkak. Selain itu perawatan pohonnya dalam hal ini frekuensi pemangkasan dahan pohon akan lebih banyak karena cepatnya pertumbuhan pohon ini sehingga biaya pemeliharaan pohonnya pun relatif besar.
Pohon Trembesi ini juga merupakan pohon yang rakus air tanah. Trembesi memang kuat dalam menyerap air hujan ataupun air tanah, bukan disimpan sebagai cadangan air tanah namun untuk memenuhi kebutuhan pohonnya sendiri dengan tajuk lebarnya yang praktis membutuhkan banyak air tanah untuk pertumbuhan dari proses fotosintesis.
Untuk perumahan-perumahan yang belum terlayani jaringan pipa PDAM tentu banyak yang mengkonsumsi air tanah dangkal dari sumur bor sehingga keberadaan Trembesi berpotensi untuk mengancam keberadaan sumber air tanah dangkal. Memang soal trembesi rakus air ini masih menimbulkan pro dan kontra, dan saya termasuk yang kontra.
Karena diketahui Pohon Trembesi mempunyai dahan yang cukup getas (mudah patah) sehingga membahayakan anak-anak kita jika bermain di bawahnya. Trembesi yang ditanam dibawah jaringan kabel listrik sangat mengganggu dan mengancam keselamatan jiwa bersama jika pertumbuhannya melebihi jaringan kabel di atasnya, karena sifatnya dahannya yang mudah patah jika terkena agin kencang akan sangat berbahaya jika sampai memutuskan kabel listrik.
Disisi lain Pohon Trembesi juga termasuk tumbuhan yang agresif dan invasif sehingga menghambat pertumbuhan spesies lain di bawah atau di dekatnya. Terlebih jika kita ingin menanam tumbuhan buah-buahan atau hortikultura di sekitar rumah kita pasti pertumbuhannya akan terhambat jika ada Trembesi di dekatnya.
Ingat, Trembesi bukan spesies asli Indonesia, spesies berpredikat ”impor” biasanya merupakan tanaman yang invasif seperti akasia berduri (Acacia nilotica) yang menjadi gulma yang mengancam Kehidupan Banteng Liar di Taman Nasional Baluran yang sejatinya didatangkan dari Australia untuk meminimalisir kebakaran savana.
Perlu kita ketahui, Trembesi dulu digunakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk menghijaukan taman-taman luas (seperti di Istana Merdeka) ataupun Tempat Pelelangan Kayu (TPK) agar kayu gelondongan hasil tebangan yang diletakkan di bawah Pohon Trembesi tidak retak terpapar panas matahari.
Namun di jalan-jalan utama misalnya Jalan Daendels (Pantura) mereka lebih memilih menggunakan Pohon Kenari ataupun Asam Jawa yang memang mempunyai perakaran dalam dengan tajuk yang tidak terlalu lebar namun cukup memberi keteduhan tanpa merusak badan jalan.
Trembesi yang cepat tumbuh dan besar dalam waktu relatif singkat memang efektif memberikan keteduhan dan mempengaruhi iklim mikro daerah sekitarnya menjadi lebih sejuk. Pohon Trembesi juga pohon yang terbukti menyerap CO2 dalam jumlah besar, namun keberadaannya lebih tepat jika ditanam sebagai penghijauan hutan kota, taman, atau lahan terbuka yang relatif luas.
Namun perlu diingat, trembesi tidak boleh ditanam secara masif pada suatu lahan terbuka kritis semata-mata biar cepat ‘hijau’, karena sifatnya yang rakus air berpotensi mengganggu ketersediaan air tanah dangkal bagi masyarakat di sekitarnya. Lebih baik menggunakan aneka jenis tanaman bambu untuk lahan terbuka kritis, selain sama-sama merupakan spesies yang cepat tumbuh, bambu merupakan tanaman yang terbukti efektif untuk menjaga ketersediaan air tanah (konservasi air tanah).
Keinginan pihak developer untuk menghijaukan perumahan kami dan membuatnya nyaman serta teduh memang patut diapresiasi, namun seyogyanya memilih pohon yang tepat perlu dilakukan, tidak semata-mata ingin cara yang relatif instan untuk mendapatkan keteduhan melalui penanaman Trembesi ini.
Pemilihan Pohon Tanjung oleh developer perumahan kami untuk penghijauan lingkungan sebelum memakai Trembesi, sebenarnya sudah merupakan langkah yang tepat. Memang Tanjung tidak dapat memberikan keteduhan secara cepat, namun setidaknya perakarannya cukup dalam, tidak rakus air, dan tajuknya tidak selebar trembesi dengan dahan yang kuat.