SUAKA. Evakuasi dan penyisiran korban pasca gempa berkekuatan 6,5 skala richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada 7 Desember 2016 sekitar pukul 05:00 WIB subuh sebelum berlangsungnya shalat subuh terus dilakukan. Di hari yang sama juga dari Istana Kepresidenan, Presiden Joko Widodo menyatakan telah mengutus Kepala Staf Kepresidenan untuk meninjau dampak gempa yang sedang menimpa Aceh. “Pagi-pagi saya sudah dapat laporan dan sudah saya perintahkan seluruh aparat untuk bergerak sesuai otoritas masing-masing,” ujar Presiden.
Berdasarkan informasi dari situs BMKG, pusat gempa berada pada 5.19 LU dan 96.36 BT atau tepatnya 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dan terletak pada kedalaman 10 kilometer dan gempa tidak berpotensi tsunami.
Informasi yang didapat bahwa data resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Pidie Jaya menyebutkan korban gempa sementara berjumlah 102 orang Meninggal dunia, 5 orang hilang, 128 orang luka berat, 489 orang luka ringan. Mereka yang luka luka saat ini dirawat medis di pusat-pusat pelayanan kesehatan setempat.
Salah seorang warga kabupaten Pidie Jaya mengungkapkan bahwa Kabupaten Pidie Jaya Aceh setelah diguncang gempa 6,5 SR, Rabu (7/12) subuh menjelang waktu Shalat subuh tadi. kebanyakan warga yang meninggal adalah mereka yang menetap di pertokoan dan umumnya di lantai dua, sehingga terlambat menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
“Banyak yang meninggal dunia adalah warga yang tinggal di pertokoan. Terutama bangunan Ruko yang ada di Mereudeu, sedangkan warga yang tinggal di rumah, belum diketahui ada yang meninggal dunia,” katanya kepada wartawan.
RSUD Pidie Jaya dilaporkan kewalahan menangani korban gempa karena keterbatasan tenaga medis. Sejumlah pusat pelayanan kesehatan di wilayah Pidie Jaya pun sudah dipenuhi warga korban gempa Aceh yang terjadi pada pukul 05:00 Wib pada hari Rabu 7 Desember 2016.
Selain itupula informasi yang dihimpun media ini bahwa 282 bangunan rusak berat akibat gempa tersebut yaitu 105 buah RUKO rubuh, 161 buah rumah rusak berat, 14 buah masjid rubuh, 1 buah sekolah rubuh, 1 buah rumah sakit rubuh dan diperkirakan masih banyak korban yang tertimbun di reruntuhan bangunan. Oleh karena itu Gubernur Aceh menetapkan tanggap darurat selama 14 hari sejak hari ini dan besok posko akan didirikan.
Survei Geologi AS mengatakan, gempa dengan kekuatan 6,5 SR berpusat dekat kota Reuleut. Badan Metereologi dan Geofisika Indonesia mengatakan, gempa itu tidak menciptakan tsunami.
Indonesia terletak di kawasan yang rawan gempa. Gempa di lepas pantai Sumatera tahun 2004 memicu tsunami yang menewaskan 230 ribu orang di Indonesia dan sejumlah negara lain.(TIM)