SUAKA – JAKARTA. Terkait wacana aksi demo besar-besaran yang di motori oleh FPI pada tanggal 4 September ini, Mabes Polri melalui surat telegram dengan nomor STR/779/X/2016 menginstruksikan kepada satuan Korps Brimob Polri dan 15 Kepolisian Daerah (POLDA) menyiagakan pasukannya untuk menghadapi rencana aksi unjuk rasa menyikapi pernyataan dugaan penistaan agama yang dilakukan Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok).
Dalam surat telegram itu, 15 POLDA di nusantara diminta untuk mengirimkan personel BRIMOB ke Jakarta mengantisipasi terjadinya kerusuhan yang dilakukan massa aksi unjuk rasa yang disebut-sebut dengan jumlah sangat besar.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan, instruksi untuk melakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) sejatinya biasa dilakukan setiap daerah yang membutuhkan kekuatan tambahan menghadapi situasi keamanan yang berpotensi terjadi kerawanan dan kericuhan pada aksi.demontrasi tersebut.
“Jadi kan kita melakukan mapping mana yang tidak rawan dan mana yang rawan, jadi Brimob-Brimob yang ada di daerah, ditugaskan oleh Mabes Polri di luar Poldanya.Misalnya Brimob di Kalimantan Tengah, bisa saja dalam tugas BKO ini tidak di Kalteng, tapi di daerah yang membutuhkan kekuatan-kekuatan lebih. Jadi bisa saja ada penempatan silang. Itulah yang diatur oleh surat perintah,” ujar Boy di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (29/10/2016) malam.
Boy Rafli Amar mengungkapkan, bahwa pihak kepolisian dalam melakukan pengamanan unjuk rasa selalu mengedepankan sifat persuasif. Prinsipnya, Kepolisian dalam aksi unjuk rasa memberikan pelayanan pengamanan tidak hanya kepada para peserta unjuk rasa tetapi juga masyarakat yang ingin bisa beraktifitas normal.
“Semua langkah-langkah kita persiapkan, tegas Boy, termasuk yang sifatnya kontigensi itupun dipersiapkan jadi yang terpenting saat unras tanggal 4 November 2016 nanti dilaksanakan kepolisian wajib lakukan langkah-langkah persuasif kepada pihak unjuk rasa, dan kita berikan penjaminan kepada masyarakat agar bisa beraktivitas dengan aman seperti biasa,” ujarnya.
Instruksi telegram yang disampaikan pihak Mabes Polri terkait bantuan pengamanan aksi unjuk rasa yang dimotori oleh FPI, POLDA Kalsel ikut andil dengan mengirimkan 100 personel satuan Brigade Mobile (BRIMOB) ke Jakarta untuk ikut mengawal demontrasi besar-besaran yang akan digelar di ibukota negara tersebut, ujar Dansat Brimobda Kalsel Kombes Puji Santosa di Banjarbaru, Minggu (30/10).
“Sebanyak 100 personel Brimobda atau satu satuan setingkat kompi sudah diberangkatkan ke Jakarta, Sabtu (29/10) malam,” ujar Puji.
Menurut Puji yang di dampingi Kasi Operasi AKP Wahyu Ismoyo, seluruh personel yang berasal dari unsur anti huru-hara di Jakarta nantinya akan bergabung di bawah kendali Kapolda Metro Jaya sebagai penanggungjawab dari pengawalan pengamanan unjuk rasa pada 4 November nanti.
Semua personel dibekali beberapa peralatan pendukung seperti tameng dan tabung gas air mata untuk menghalau demontran jika bertindak anarkis pada unjuk rasa nantinya, tegas Dansat Brimobda Kalsel ini kepada wartawan.
Kasi Operasi AKP Wahyu Ismoyo, menambahkan bahwa personel Brimobda di Jakarta berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Kapolda Metro Jaya dan penempatan mereka direncanakan di Simpang Harmoni Jakarta Pusat,” ujarnya.
Dia menegaskan, bahwa semua personel yang diturunkan mengantisipasi huru-hara dari Polda Kalsel ini dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 6 November 2016, tetapi melihat situasi dan kondisi di Jakarta nya, karena jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka bisa lebih lama lagi keberadaannya disana,” ujar.Wahyu.
Dia mengatakan, seluruh personel Brimobda Kalsel selalu siap diturunkan kapan dan di mana saja menjalankan tugas-tugas kepolisian termasuk mengantisipasi keamanan dan ketertiban saat berlangsung demontrasi, seperti wacana demontrasi besar besaran tanggal 4 November di Jakarta.
“Setiap personel selalu dilatih dan dibekali kemampuan termasuk pasukan huru-hara yang sudah menguasai teknis dan taktis menghadapi aksi demontrasi di mana pun,” katanya.
“Personel Brimobda Kalsel tersebar pada tiga lokasi dengan Markas Utama Sat Brimobda Jalan Ahmad Yani Km 30 Banjarbaru, kemudian di Tanjung (Tabalong) dan Batulicin (Tanah Bumbu),” jelasnya. (TIM)