​Google membanderol ponsel Pixel dengan harga yang cukup tinggi. Nah, bila dihitung harga komponennya, berapa kira-kira keuntungan yang diraih raksasa pencarian internet itu?
Pertanyaan ini coba dijawab IHS Markit. Mereka coba menghitung biaya pembuatan Google Pixel dengan melihat biaya pembelian komponen.
Adapun biaya yang dihitung meliputi:
– Prosesor = USD 50
– Modem = USD 19,50
– Baterai = USD 4
– Kamera = USD 17,50
– BT/WLAN = USD 5
– Display = USD 58
– Electromechanicals (antena, speaker, microphone dll) = USD 24
– Glue Logic & MCU = USD 2
– Mechanicals (Casing) = USD 35
– Memori = USD 26,50
– Power Management = USD 11
– Bagian lain (sensor dll) = USD 117,52
– Kotak kemasan = USD 10
Dengan mentotal seluruh komponen, Google Pixel berkapasitas 32 GB hanya menghabiskan modal USD 278 atau sekitar Rp 3,6 juta saja. Dengan menambahkan biaya pabrik sekitar USD 7,75, maka total yang dikeluarkan Google sebesar USD 285,75 atau sekitar Rp 3,7 juta.
Foto: internet |
“Tidak mengejutkan melihat biaya pembuatan Pixel XL ini tidak jauh berbeda dengan ongkos produksi iPhone dan jajaran ponsel flagship Galaxy. Ini makin memperjelas Pixel ditargetkan untuk pasar top-end yang selama ini diisi oleh Apple dan Samsung,” kata Andrew Rassweiler, Senior Director of Cost Benchmarking IHS Markit seperti detikINET kutip dari laman resminya, Rabu (26/10/2016).
Google sendiri menjual Pixel XL 32 tanpa subsidi seharga USD 769. Ada selisih sebesar USD 483,25 atau sekitar Rp 6,3 juta. Angka tersebut cukup besar, tapi ini bukan keuntungan bersih yang diterima Google.
Perlu diingat biaya pembuatan di atas tidak termasuk gaji karyawan yang telah mengucurkan keringatnya untuk membuat ponsel tersebut.
Belum lagi biaya riset dan development perangkat dan sistem operasinya. Ditambah lagi biaya pemasaran, distribusi dan lain-lain. Alhasil, perusahan yang bermarkas di Mountain View, Amerika Serikat itu mematok harga yang cukup tinggi untuk ponsel barunya itu. (TIM)