Dalam Orasinya PMII, DPRD Tala Terindikasi Kasus “SUAP” Pembangunan RSUD Hadji Boejasin

Print Friendly, PDF & Email

suarakalimantan.com, Pelaihari.  Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tanah Laut menuntut agar segera diusutnya, terduga DPRD Tanah Laut menerima suap atas pemulusan proyek Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut. Aksi demonstrasi ini merupakan salah satu tuntutan yang disampaikan dalam aksi demo para mahasiswa ini yang dilaksanakan di depan Gedung DPRD Kabupaten Tanah Laut, Kamis (11/08/2016). 

Pantauan SUAKA, aksi demo ini berjalan damai, dan para pendemo membawa spanduk bertuliskan tuntutan atas dugaan DPRD Tanah Laut menerima SUAP atas Pembangunan RSUD Hadji Boejasin Pelaihari dan juga beberapa tulisan terpampang di beberapa kertas karton.

Selain tuntutan mereka meminta diusutnya indikasi adanya suap kepada DPRD Kabupaten Tanah Laut, demo juga menuntut transfaransi semua rencana pembangunan di Kabupaten Tanah Laut, kejelasan rencana pembangunan Rumah Sakit di Kabupaten Tanah Laut, Perbaikan kualitas pelayanan di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari, agar pemerintah Kabupaten Tanah Laut agar lebih peduli dengan mahasiswa Tanah Laut, DPRD Kabupaten Tanah Laut harus turun ke lapangan untuk mengawasi semua proyek yang ada di Kabupaten Tanah Laut dan mengawasi penempatan PNS sesuai dengan keahlian tidak asal-asalan/asal bapak senang. 

Baca Juga:  Habib Rizieq Shihab Minta GNPF Ulama Ikat Dukungan Ke Prabowo-Sandiaga

Salah seorang mahasiswa Harriyanoor mengungkapkan mengenai tuntutan demo yang dilaksanakan dalam orasinya. “kami menuntut agar DPRD Tanah Laut lebih transfaran mengenai pembangunan di Tanah Laut dan meminta status kejelasan Rumah Sakit Hadji Boejasin yang baru akan dibangun dan kami mencurigai adanya indikasi suap di DPRD Tanah Laut. Persoalan pemungutan proyek yang ada di Tanah Laut,” ujarnya. 

Hal yang lain juga di sampaikan Harriyanoor dalam orasinya, soalnya menurut dia pelayanan RSUD Hadji Boejasin masih kurang baik. “kita minta pihak Pemerintah Tanah Laut dan DPRD agar mengaudit proyek-proyek yang ada di Kabupaten Tanah Laut. Karena banyak yang bermasalah, bahkan ada salah satu proyek yang roboh bangunanya sebelum selesai pembangunanya,” ujarnya. 

Disisi lain dia juga menyampaikan,untuk penempatan PNS yang ada dikabupaten Tanah Laut yang selama ini jangan asal asalan atau asal bapak senang dan jangan sampai penempatan PNS dengan tidak prosudur atau tidak sesuai dengan ahlinya, tegas Harriyanoor dalam penyampian orasinya.

Pantauan awak media ini, akhirnya peserta demo diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Tanah laut, Ahmad Yani didampingi Wakil Ketua Abdi Rahman, S.Pd dan H Chaeruddin Anwar, ST. Selanjutnya Pimpinan DPRD pun menandatangi Surat Pernyataan yang dibuat para pendemo yang berisikan tuntutan tersebut. 

Baca Juga:  Cabup Syafruddin H Maming dan Tim Pemenangan MHM disambut Meriah Adat Bali.

Ketua DPRD Ahmad Yani mengemukakan disela-sela menerima aksi demo para mahasiswa tersebut, menurut dia bahwa tuntutan mahasiswa adalah wajar dan lumrah. Karena mereka dianggap sebagai elemen yang mengawasi pembangunan yang ada di Kabupaten Tanah Laut. 

“Ada satu hal yang sangat tendensius bahwa ada yang terindikasi suap proyek Rumah Sakit yang akan dibangun, saya sampaikan siapapun yang berbuat nantinya akan ketahuan. Dengan adanya tuduhan ini kami mengharapkan kepada pihak kepolisian atau kejaksaan agar segera mengungkap kasus ini. Karena ini menyangkut nama baik DPRD. Tuduhan ini akan kita tindaklanjuti sebagaimana mestinya” tegasnya. (TIM)





Tinggalkan Balasan

Scroll to Top