SUAKA – BALANGAN. Jalan Nasional yang juga merupakan jalan milik negara di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, terus mengalami kerusakan yang cukup parah, hal ini diduga kuat akibat lalu lalangnya truk angkutan semen milik PT Conch dengan kapasitas tonase yang cukup berat.
Rusaknya jalan nasional di wilayah Kabupaten Balangan dengan julukan ‘Bumi Sanggam’ ini membuat aktivis LSM Kalsel, Aspihani Ideris tergugah hatinya, sehingga dia bersama lembaganya turun kejalanan dengan memblokir jalan yang berada di Paringin Kabupaten Balangan, “kita prihatin dengan rusaknya jalan nasional ini, maka dari itu kami turun kejalanan bersama kawan-kawan yang peduli dengan aksi ini, ” ujar Aspihani kepada wartawan, Minggu (1/5/2016).
Dalam aksi ini, menurut Aspihani bertujuan sebagai bentuk ‘aktivis peduli jalan rusak’. Karena menurut dia dari trailer yang sempat ditahan, jumlah muatan tonase angkutan yang melewati jalan nasional di Balangan, berkisar antara 80 – 100 ton. Sedangkan ketahanan badan jalan nasional yang ada hanya berkisar 50 – 70 ton saja, “kondisi jalan nasional atau jalan negara dan jalan provinsi di Kalsel ini baru kelas III, dan belum kelas II. Kalau tonase mencapai 80 ton itu hanya bisa dilalui okeh armada angkutan jalan kelas I.
Dari itu, Aspihani berharap dengan aksi ini bisa membuka pikiran DPRD Kalsel untuk merevisi Perda No. 3 Tahun 2012 dan Balai Besar Jalan Nasional bisa mendengarnya, “Kita harapkan DPRD merevisi Perda yang ada, sehingga ada bentuk larangan dan sanksi pengendara yang melewati jalan ini dengan tonase melebihi dari ketahanan badan jalan, dan Balai Besar berkenan meningkatkan kelas jalan nasional ini, ” ujar ketua koordinator aksi ini dalam orasinya bersama puluhan aktivis yang peduli jalan rusak.
Aspihani Ideris mengharapkan Balai Besar Jalan Nasional untuk memperhatikan jalan A Yani yang rusak di daerah Paringin tersebut, “Jalan ini idealnya di cor saja dengan semen, karena dasar jalan ini sepertinya lembek, karena ini jalan nasional Balai Besar ikut andil di dalamnya, ” tukas aktivis yang gencar melakukan demo ini.
Bupati Balangan H Ansharuddin, Minggu (1/5) di Paringin, turun langsung melihat kondisi jalan yang rusak tersebut, yang sering mengakibatkan kecelakaan tunggal seperti jatuh dari kendaraan, truk terbalik dan bahkan trailer hampir setiap minggu amblas.
Menurut Bupati Balangan H Ansharuddin, maraknya lalu lalang truck dan trailer angkutan batubara dan semen yang melintasi bumi sanggam dari wilayah Banjar menuju Tabalong dan sebaliknya membuat jalan nasional ini rusak, “Angkutan batubara dari wilayah Banjar menuju Tabalong, dan dari Tabalong mereka mengangkut muatan semen Conch menuju Banjarmasin, dan itu terjadi setiap hari, akhirnya rusaklah jalan ini,” ungkap H Ansharuddin, Minggu (1 Mei 2016).
Menurut Anhsar, pihaknya sudah pernah berkoordinasi dengan Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin. “Kondisi tanah sebagai pondasi jalan di Balangan, sangat lembek, jadi sangat tidak cocok untuk dilewati oleh angkutan berat seperti truck pengangkut batu dan semen apalagi jenis trailer,” ujarnya.
Ia menambahkan, tanggung jawab jalan negara ini ada pada Balai Besar Jalan, namun semuanya sudah disampaikan kepada Gubernur Kalsel, semoga cepat ditanggapi dan diperbaiki, tutupnya.
Secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum M Irwan Lafoni ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya juga sudah melaporkan secara resmi kondisi ruas jalan negara yang rusak parah ke Balai Besar Jalan sejak bulan Februari 2016, namun hingga kini belum mendapat tanggapan bahkan jawaban.
“Kita serahkan laporan kerusakan jalan, lengkap bersama data dan berkas jumlah kecelakaan akibat rusaknya ruas jalan tersebut dari Satlantas Polres Balangan, namun belum ada tanggapan sama sekali,” ujarnya.
Pantauan media ini, diketahui rusaknya ruas jalan di Balangan meliputi wilayah Kecamatan Paringin, Paringin Selatan dan Batumandi, yang merupakan wilayah lintas antar provinsi. lobang jalan bahkan bertambah setiap minggunya, dengan kerusakan dan kedalaman yang cukup parah. (TIM)