SUARA KALIMANTAN. Berawal dari gabungan LSM dan OKP se Kalimantan Selatan (Kalsel) dibawah koordinator Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) yang melakukan aksi demontrasi di kantor wilayah PT PLN (Persero) Kalsel dan Kalteng di Banjarbaru (13 April 2016), akhir nya mahasiswa asal Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) yang tergabung dalam organisasi Persatuan Mahasiswa KalSel (PMKS) Jakarta mengadakan aksi demontrasi juga di depan Kementerian ESDM, Jl. HR Rasuna Said Jakarta Selatan, Senin (25/4/2016).
Mereka menuntut pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tanggap dan segera menyelesaikan problem “mati lampu” di Kalimantan Selatan. Aksi ini bertemakan ‘Melawan Kadap’. Aksi ini dilakukan, dikarenakan mati lampu di Kalsel dan Kalteng ini bisa terjadi tiga kali dalam satu hari, itu pun tanpa pemberitahuan sebelumnya dari pihak PLN selaku operator pelat merah yang dipercaya mengelola penyaluran listrik di Indonesia.
Sebab merupakan demikian, maka sangat ironi bahwa Kalsel sebagai salah satu pemasok bahan bakar listrik terbesar yakni batubara justru malah sering merasakan gelap gulita dimalam hari, aktifitas sehari-hari pun juga terganggu dan dampaknya kerugian sangat banyak didapatkan masyarakat yang terimbas akibat mati lampu ini.
Dikabarkan dalam aksi di Kalsel pihak pendemo yang diwakili oleh aktivis Kalsel Aspihani Ideris (perwakilan LSM), Hasan Ismail (perwakilan OKP) dan Badrul Ain Sanusi Albeserta Purnomo (GM PLN Wil. Kalsel-Kalteng) menandatangani kesepakatan bersama tentang kelistrikan jangan sampai sering lampu mati lagi. Bahkan akan dilanjutkan pertemuan dalam rapat kerja bersama Dirut PLN dan Kementrian ESDM di Jakarta.
Juhda Rahlia (Koordinator Aksi) mengatakan bahwa aksi ini akan terus dilanjutkan jika dalam waktu seminggu ini tidak ada respon dari pemerintah. Bahkan dia menambahkan dalam orasinya akan membawa massa yang lebih besar lagi untuk aksi selanjutnya, bila tuntutan mereka tidak mendapatkan respons tanggapan dari pemerintah pusat.
Pada kesempatan ini sebanyak 4 (empat) orang perwakilan mahasiswa diterima oleh staf Kementerian ESDM untuk berdialog dalam menyampaikan aspirasinya. Perwakilan mahasiswa ini menyampaikan hasil pertemuan dengan staf Kementerian ESDM kepada mahasiswa yang melakukan aksi, bahwa pihak Kementerian ESDM menjanjikan pada bulan Mei 2016 akan normal kembali seperti sedia kala alias lampu listrik tidak mati lagi dan menurut staf Kementerian ESDM ini alasan lampu sering mati bahwa saat ini PLN wilayah Kalselteng saat ini tengah melakukan proses perbaikan. (kastal)