suarakakimantan.com – BANJARMASIN . Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Rajiun. Seniman pencipta lagu Banjar, Purnawirawan TNI AD berpangkat Letkol CKU H Anang Ardiansyah kini telah mendahukui kita, beliau telah menghembuskan napas terakhir, Jumat (7/8/2015) pukul 01.20 Wita. Sebelumnya, Anang Ardiansyah dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Suaka Insan, Banjarmasin, sejak Sabtu (1/8/2015) lalu.
Penyanyi dan musisi yang terkenal dengan lagu-lagu Banjar-nya ini disemayamkan di rumah duka di Komplek Banjar Indah Permai Jalan Mahoni No.100 RT 12 Kota Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan. Dan Almarhum direncanakan bakal dimakamkan hari ini, Jumat (7/8/2015) siang usai shalat Jumat di Guntung Lua, Banjarbaru.
Seniman kelahiran 3 Mei 1939 di Banjarmasin itu sudah tidak kuat menahan rasa sakit di kedua belah lututnya yang membengkak. Dikarenakan kondisi itu inilah membuatnya tidak kuat melangkah berjalan. Meskipun beliau hanya didalam rumah saja dalam kesehariannya. Oleh karena itu, beliau minta dibawa ke rumah sakit karena rasa sakit di kakinya yang begitu menjadikan beban baginya. Informasi yang didapat beliau berada di Rumah Sakit Suaka Insan, Banjarmasin selama enam hari sejak tanggal 1 Agustus 2015, hingga akhirnya beliau meninggal dunia pada hari Jumat (7/8/2015) sekitar pukul 01.20 Wita.
Menurut Riswan Irfani, anak ketiga dari enam bersaudara dari almarhum Anang Ardiansyah bahwa sebelumnya almarhum Anang Ardiansyah tidak selera makan dan bahkan sempat drop pada tanggal 1 Agustus 2015 tersebut, “Abah sempat drop sejak 1 Agustus, makanya kami bawa ke RS Suaka Insan. Komunikasi beliau pun sudah tidak lancar lagi dan bersuara juga tidak jelas. Setelah dicek dokter, ternyata di syaraf abah ada tersumbat dan mengenai motorik. Karena kondisi abah cukup parah akhir nya abah dirawat di ICU selama tiga hari, dan akhirnya abah mendahului kami meninggal dunia,” tuturnya menceritakan kepada wartawan suarakalimantan.com.
Selama ini almarhum Anang Ardiansyah menurut Hesly Junianto sangat banyak menghasilkan cipta lagu karya karyanya, di antaranya adalah lagu daerah Banjar yang terkenal, Paris Barantai, Ampar-ampar Pisang dan banyak lagi lagu-lagu khas daerah Banjar lainnya hasil karya ciptaan beliau.
Sebagai bentuk penghargaan, menurut Koordinator Wilayah Karya Cipta Indonesia Kalimantan, Hesly Junianto, maka pihaknya akan memberikan royalti kepada Anang Ardiansyah sebanyak tujuh keturunan. “Kami akan berikan royalti kepada tujuh keturunan almarhum dan Insya Allah mulai Desember 2015 pemberian royaltinya sudah kami kucurkan. Ini sedang diuruskan oleh Karya Cipta Indonesia pusat. Soal besarannya, nanti ada perhitungannya sesuai dengan jumlah karya lagu yang dihasilkan semasa almarhum hidup,” katanya. (TIM)