MARTAPURA – Sejumlah orang tertipu oleh perbuatan seorang warga bernama Ahmad Supian, warga Martapura yang mengaku bernama Habib Ahmad. Parahnya, dalam modus operandinya, dia membawa nama Guru Sekumpul.
Alhasil, murid Guru Sekumpul di dalam regol Sekumpul dibuat geram. Namun, beruntung nasib baik yang ngaku bernama Habib Ahmad itu tidak di amuk massa dan juga tidak di polisikan, karena hanya dimintai pertanggunganjawab agar mengembalikan uang para korbannya.
Salah satu korban, sebut saja Fulanah, warga Banjarbaru sebelum Ramadhan, sempat menyerahkan uang Rp60 juta kepada habib ini karena tergiur bujuk habib yang menghadiahkan dua benda berharga, cincin zamrud dan engkel yang kata oknum sebagai milik Guru Sekumpul.
“Saya percaya kalau dia sebagai habib. Kemudian, dia menawarkan cincin dan engkel yang katanya milik peninggalan Guru Sekumpul. Barang itu sengaja dihadiahkan atas keinginan “Bu Lela” yang belakangan ternyata juga bohongan,” cetus Fulanah, Selasa (20/08).
“Cincin dihargai Rp 45 juta dan engkel Rp 15 juta. Saya cepat saja memberikan uang demi mendapatkan benda peninggalan Guru Sekumpul yang menurut saya sangat berharga,” kisahnya.
Belakangan, setelah dicek, ternyata tidak pernah Bu Lela (istri almarhum) pernah menyuruh oknum menjual peninggalan almarhum.
Amat Depag, khaddam Sekumpul juga menyayangkan perilaku oknum yang sudah “menjual” nama Guru Sekumpul untuk kepentingan pribadi dan bahkan menipu orang banyak. Ia meminta warga agar berhati-hati jika menemui orang yang membawa-bawa nama Guru Sekumpul dengan menawarkan barang atau benda yang diklaim oknum itu sebagai peninggalan Guru Sekumpul.
“Menurut Bu Lela, tak ada benda berharga yang adalah peninggalan almarhum dijual apalagi untuk kepentingan mushalla, tidak ada. Kepada warga yang menemui hal yang mencurigakan supaya konfirmasi dulu ke Sekumpul, supaya tidak tertipu dengan oknum yang bertanggung jawab,” harapnya.
Disinyalir, beberapa pedagang emas, diantaranya Muad dan juga pengusaha Bakso Batuah ikut tertipu ulah oknum dan mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Oknum ketika diwawancarai mengakui terus terang perbuatannya. “Saya kepepet karena butuh dana banyak untuk operasi anak keempat saya yang mengalami dempet kemaluan dan pantat di Kandangan. Karena susah mendapat pinjaman, akhirnya saya melakukan ini,” katanya dengan memelas. (adi)