Dispar Kalsel Kembangkan Pola Perjalanan Bundling Wisata Bali–Kalsel untuk Dorong Kunjungan Wisatawan

Banjarmasin, SUARA KALIMANTAN – 16/11/ 2025 — Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai menyusun pola perjalanan atau travel pattern bundling wisata antara Bali dan Kalsel sebagai strategi memperluas promosi pariwisata daerah dan meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kalsel, Muhammad Noor, menjelaskan bahwa penyusunan pola perjalanan ini menjadi langkah penting untuk memperkenalkan potensi wisata Banua secara lebih luas. Mulai dari budaya Banjar, aktivitas susur sungai, panorama Pegunungan Meratus, hingga kuliner khas Kalsel menjadi bagian dari daya tarik yang ingin diangkat dalam skema bundling tersebut.
“Program ini disusun agar wisatawan yang berlibur ke Bali dapat melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Selatan sebagai destinasi berikutnya, bukan sekadar lokasi transit,” ujarnya saat membuka kegiatan penyusunan pola perjalanan di salah satu hotel di Banjarmasin.
Dalam pelaksanaannya, Dispar Kalsel bekerja sama dengan tujuh asosiasi travel, di antaranya ASITA, ASPARWI, dan ASTINDO. Paket perjalanan yang disiapkan berlangsung selama 4 hari 3 malam dengan fokus pada kunjungan ke berbagai destinasi unggulan, khususnya geosite yang berada di empat rute Geopark Meratus.
Muhammad Noor berharap kolaborasi ini mampu mendorong peningkatan jumlah wisatawan, terutama mancanegara, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM seperti sektor kuliner, kerajinan, penginapan, transportasi lokal, hingga jasa wisata.
“Pariwisata yang berkembang akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Ini yang menjadi semangat kami dalam membangun pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Badan Promosi Wisata Badung, Bali, Wisnu Arimbawa. Ia menilai program bundling wisata Bali–Kalsel sebagai langkah positif untuk memperkuat konektivitas pariwisata di Indonesia. Menurutnya, potensi alam, budaya, dan wisata religi Kalsel memiliki minat tinggi dari wisatawan luar negeri yang datang ke Bali, terutama dari Amerika, Korea, Eropa, dan Jepang.
Wisnu menjelaskan bahwa keberadaan maskapai Lion Air dan AirAsia yang melayani rute Bali–Kalsel menjadi modal penting dalam penyusunan paket perjalanan yang menyesuaikan jadwal penerbangan.
Agar kerja sama berjalan efektif, ia mengusulkan pembentukan forum digital sebagai wadah berbagi informasi paket wisata antara pelaku wisata Kalsel dan Bali.
“Forum ini akan memudahkan asosiasi perjalanan di Bali untuk mempromosikan paket wisata Kalsel, baik yang sudah tersusun maupun paket independen,” katanya.
Wisnu berharap inisiatif Kalsel ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memperluas jangkauan pariwisata Indonesia.
“Kita tidak ingin hanya mengandalkan Bali. Semakin banyak daerah yang dipromosikan, semakin kaya produk wisata Indonesia di mata dunia,” tutupnya.
Althab