SUAKA – KOTABARU. Pemerintah Kabupaten Kotabaru kembali menggelar Tradisi Apel dan pawai Taptu (Penetapan Waktu) di malam jelang Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tanggal 17 Agustus, yang berlangsung pada Sabtu (16/08/2025).
Apel dan pawai Taptu ini merupakan upaya mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan nasional dalam merebut kemerdekaan, juga sebagai simbol semangat perjuangan guna menumbuhkan kembali nilai-nilai kepahlawanan kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapangan Siring Laut Jalan Pangeran Kesuma Negara. Bertindak sebagai inspektur apel Komandan Kodim 1004 Kotabaru Letkol Inf. Cecep Cahyadi, S. E, M.I. Pol
Apel tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Kotabaru, Syairi Mukhlis, unsur Forkopimda, Sekda, para Asisten, Staf Ahli, dan Kepala SKPD.
Dandim 1004 Kotabaru Cecep Cahyadi secara langsung menyalakan obor Taptu kepada dua orang perwakilan anggota pramuka. Selanjutnya obor dinyalakan secara massal oleh ratusan peserta yang terdiri dari TNI/Polri, Satpol PP-Damkar, Instansi, ormas, pramuka, mahasiswa dan para pelajar.
Peserta pawai taptu kemudian dilepas dan mulai bergerak dari Lapangan Siring Laut Jalan Pangeran Kesuma Negara, menuju Jalan H. Agus Salim, jalan Patmaraga, jalan Singabana, dan menuju ke jalan Putri Cipta Sari dan kembali ke Sea Walk Siring Laut sebagai titik kumpul akhir arak arakan pawai taptu.
Dengan diiringi marching band Gita Bamega Kodim 1004 Kotabaru, pawai taptu tersebut menarik perhatian masyarakat yang berada di tepi jalan yang dilewati. Mereka menyaksikan pawai yang rutin diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kotabaru setiap tahunnya tepat 16 Agustus malam menjelang HUT RI yang membuat suasana semakin semarak.
Salah seorang warga Kotabaru, Robi, menilai pawai ini mengandung banyak manfaat bagi generasi sekarang untuk lebih mengenal suasana kehidupan di masa penjajah yang tanpa penerangan listrik.
“Pawai taptu ini seakan mengingatkan diri kita pada masa – masa perjuangan yang sangat sulit terhadap penerangan listrik, dan melalui kegiatan ini, juga bermanfaat memberi kesadaran bagi generasi sekarang tentang situasi pada masa penjajahan,” pungkasnya.
Selain apel dan pawai taptu, juga digelar apel renungan suci di Taman Makam Pahlawan wadah batuah. (wan/dam)