
SUAKA – KOTABARU. Awal Agustus di Kotabaru, angin laut berhembus membawa kabar hangat. Kabar tentang lembaran baru yang akan dibuka oleh para penjaga pena dan lensa, mereka yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotabaru. Di balik tirai gedung-gedung yang tenang, kesibukan persiapan tengah berlangsung, menanti momen bersejarah: pelantikan pengurus baru.
Semua berawal dari sebuah aula di kawasan Objek Wisata Gedambaan, pada 10 Juni lalu. Di sana, di antara desiran ombak dan hijaunya alam, sebuah nama mencuat dan disepakati bersama: Ahmad Nurahsin Q. Ia terpilih secara aklamasi, menjadi nakhoda baru yang siap memimpin kapal PWI Kotabaru mengarungi tiga tahun ke depan, dari 2025 hingga 2028.
“Pelantikan ini tak bisa ditunda,” bisik Nasarudin, sang Sekretaris Pelaksana Kegiatan, kepada dirinya sendiri. Ia menyadari betul, detak jantung organisasi ini harus segera berdenyut. Program kerja dan visi yang telah mereka susun bersama harus segera diwujudkan, dan itu semua akan dimulai pada hari pelantikan.
Matahari 11 Agustus 2025 akan menjadi saksi. Tepat pukul 09.00 Wita, suara Zainal Helmie, Ketua PWI Provinsi Kalimantan Selatan, akan menggemakan janji dan sumpah. Kata-kata itu bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah ikatan kuat yang akan mengikat setiap individu dalam kepengurusan baru.
Bagi Ahmad Nurahsin, momen ini lebih dari sekadar peresmian. Ini adalah momentum untuk kembali menegaskan komitmen. Ia ingin menunjukkan kepada masyarakat Kotabaru bahwa PWI bukanlah sekadar nama, melainkan sebuah entitas yang memegang teguh marwah jurnalistik—profesional dan berintegritas.
Di kursi-kursi yang akan terisi nanti, hadir para tokoh sentral PWI Provinsi, memberikan restu dan dukungan penuh. Dan saat pelantikan selesai, lembaran baru benar-benar dibuka. PWI Kotabaru siap bergerak, menjalin sinergi dengan berbagai pihak, dan menjaga api profesionalisme para jurnalisnya tetap menyala.
Berikut adalah nama-nama yang akan mengukir babak baru dalam sejarah PWI Kotabaru, para pengurus yang siap mengemban amanah:
Ahmad Nurahsin Q sebagai nakhoda utama, didampingi Jumain sebagai nahkoda kedua dan Staf Sekretariat sebagai pembantunya. Roda keuangan akan dipegang oleh Helriansyah dan Ummy.
Di garda depan, berbagai bidang akan digerakkan oleh sosok-sosok penuh semangat:
Bidang Organisasi, dengan Khairul Sani dan Gilang Ramadhan, siap menjaga kestabilan PWI.
Bidang Kesejahteraan, di bawah pimpinan Rozaq dan Hartawan, akan memastikan para wartawan mendapatkan haknya.
Bidang Hukum dan Pembelaan Wartawan Serta Pendidikan, dipimpin oleh Andi Ampa Uleng dan Herpani, akan menjadi tameng bagi para jurnalis.
Bidang Olahraga, dengan M. Nasaruddin dan Daeng Orogen, akan menjaga kebugaran raga.
Bidang Cyber, di bawah M. Tabri dan Ardiansyah Adi, akan menghadapi tantangan digital.
Bidang Humas, dengan Ardiansyah (Kai Anca), Adam, dan Gazali Rahman, akan menjadi jembatan komunikasi PWI dengan dunia luar.
Semua nama itu, terukir dalam lembaran sejarah yang baru, siap menjalankan misi mulia: menjaga marwah jurnalistik di Bumi Saijaan. (Ril)
Dibaca 15 kali.