Sukamara –
Mahalnya harga cabai di pasar saat ini membawa berkah tersendiri bagi usaha penyemaian bibit cabai milik Poktan BERKAH TANI Desa Kartamulia, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, untuk penjualan bibit bisa meraup cuan hingga jutaan rupiah per bulan, demikian ditegaskan oleh Bendahara Poktan BERKAH TANI Desa Kartamulia, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, Tluko pada hari Rabu (4/12/2024), pagi.
Tluko kepada awak media ini menuturkan, Dibantu beberapa orang anggota dan karyawannya, menyemai bibit cabai, terong dan tomat yang disupport oleh CSR PT. Sungai Rangit berupa Rumah Bibit disamping rumahnya seluas 500 meter persegi.
Dirinya juga mengakui jika rumah penyemaian bibit ini sudah direncanakan dari akhir tahun 2023 dan terealisasi ditandai dengan penjualan bibit pertama bulan Juni 2024 (baru 6 bulan sudah menampakkan hasilnya).
“Ketika harga cabai mahal seperti saat ini, permintaan bibit cabai naik hingga 4 kali lipat, seperti yang terlihat pada buku penjualan bibit Poktan Berkah Tani. Dari bermacam-macam komoditi, bibit cabe masih menempati urutan pertama daftar penjualan terbanyak. Dalam satu bulan bisa mendapatkan uang dengan kisaran 3 juta an dari penjualan beragam bibit tanaman yang ada,” Jelas Tluko.
Tluko menuturkan para petani mengakui menanam cabai dengan harapan bisa memperoleh keuntungan di tengah harga cabai di pasar yang masih mahal, Misalnya saja di Pasar Sukamara, harga cabai rawit merah mencapai Rp 55.000 per kilogramnya (4/12/2024).
Tluko kepada awak media ini membeberkan, bahwa Bibit cabai dijual seharga Rp 180.000 per kotak (1 kotak isi 220 bibit siap tanam) Sedangkan bibit terong dijual seharga Rp 180.000 per 220 bibit dan bibit Tomat seharga Rp 185.000 per 220 bibitnya.
“Diperkirakan pemesanan terutama bibit cabe akan semakin meningkat mengingat musim hujan mulai datang dan banyak petani yg menunggu musim hujan ketika ingin menanam tanaman hortikultura,” pungkas Bendahara Poktan BERKAH TANI Desa Kartamulia, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, Tluko.
(Mas@eko)