Marabahan; suarakalimantan.com | MAHASISWA Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) sosialisasikan dampak bullying kepada pelajar SDN Purwosari 1-2 Tamban, Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kamis (7/12/2023).
Pengertian bullying sendiri adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok yang lebih kuat.
Tujuan dari bullying ini untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus.
Selain dampak merugikan yang ditimbulkan akibat bullying, mereka turut menjelaskan bentuk-bentuk dari perilakunya.
Kemudian, memberi tips menghadapi perlakuan bullying yang diterima maupun menemukan perlakuan bullying terhadap orang lain.
Mewakili rekan, Ahim Ramadani menilai perilaku bullying di Indonesia masih sangat rentan terjadi, terutama di kalangan pelajar.
“Kita mengangkat tema ini untuk berusaha mengurangi atau tidak melakukan pembullyan lagi,” ujarnya.
Tambahnya, menurut Ahim, pelajar SD masih dalam masa labil dan belum bisa membedakan perilaku buruk.
Hal tersebut pula menjadi salah satu alasan mensosialisasikan dampak bullying ini kepada pelajar SD.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Sekolah SDN Purwosari 1-2, Fajari, para dewan guru dan dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pembangunan, Muhammad Suriani Shiddiq.
Senada dengan hal tersebut, Shiddiq mengatakan hal serupa terkait perilaku bullying yang sudah dianggap persoalan aktual.
“Tema yang diangkat ini sangat tepat, karena anak-anak SD adalah generasi yang harus sejak awal dikenalkan istilah bullying,” terang.
Selain meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam berkomunikasi, Shiddiq berharap para pelajar yang mengikuti sosialisasi dapat membentangi diri dari perilaku bullying.
“Mereka bisa memahami bagaimana caranya mengantisipasi, menghadapi dan langkah-langkah penting pada saat terjadi peristiwa perundungan di sekolah dan melaporkannya,” pungkasnya. (Bhany)