Banjarmasin; suarakalimantan.com |Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dianggap salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, sektor UMKM memiliki daya tahan di tengah terpaan krisis.
Sayangnya, kebanyakan pelaku sektor UMKM belum memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan usahanya. Padahal, diyakini teknologi digital seperti internet dan media sosial memiliki jangkauan yang luas.
Hal itulah yang mendorong puluhan mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAB) mengajak emak-emak warga Desa Sumangat Dalam, Kecamatan Alalak Utara, Banjarmasin, mengikuti kegiatan sosialisasi strategi memanfaatkan teknologi untuk pemasaran UMKM.
Diketahui, dewasa ini teknik pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK sudah menjadi keharusan, apalagi untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pasalnya, teknologi digital telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tak terpisahkan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Desa Sumangat Dalam, Senin (04/12/2023) tersebut mayoritas diikuti ibu-ibu warga desa setempat yang sebagian sudah memiliki usaha rumahan tetapi masih dikelola secara konvensional.
Menurut Koordinator mahasiswa FISIP Uniska, Muhammad Rizky, kegiatan yang mengusung tema “Inovasi Teknologi: Memanfaatkan Penggunaan Teknologi Baru serta Inovasi dalam Produksi Penjualan UMKM” itu, merupakan bagian dari tugas mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Uniska MAB untuk mendorong masyarakat beralih dari teknik pemasaran konvensional ke teknologi digital.
“Kegiatan yang dilaksanakan hari ini, merupakan bagian dari tugas kami mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Uniska untuk menularkan ilmu yang kami pelajari mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan penjualan,” kata Rizky dalam keterangannya kepada wartawan suarakalimantan.com, Senin (04/12/2023).
Dikatakan Rizky, melalui kegiatan tersebut diharapkan warga Desa Sumangat Dalam memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi dan manfaatnya bagi peningkatan penjualan produk-produk UMKM mereka.
Kepala Desa Sumangat Dalam, Norman, mengapresiasi kegiatan sosialsiasi yang dilaksanakan para mahasiswa yang didukung penuh para dosen FISIP Uniska hari itu.
“Saya atasnama warga Desa Sumangat Dalam, menyampaikan terima kasih, karena kegiatan seperti ini pasti sangat bermanfaat bagi warga kami,” ujar Norman.
Menurut dia, kebanyakan warga desanya sudah banyak yang memiliki kegiatan usaha namun masih dikelola apa adanya atau secara tradisional.
Oleh karena itu, imbuhnya, kegiatan dilaksanakan para mahasiswa FISIP Uniska diharapkan bisa menjadikan para ‘pengusaha’ UMKM di desanya bisa meningkatkan kemampuan penjualannya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing mahasiswa Prodi Ilkom FISIP Uniskda, MS Shiddiq, menyebutkan bahwa sudah saatnya masyarakat beralih atau memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang pemasaran untuk meningkatkan omzet penjualan produk-produk UMKMnya.
Menurut Shiddiq, sudah banyak contoh masyarakat yang menikmati kemanjuan dan transformasi teknologi digital sekarang ini dalam memasarkan produk-produk UMKMnya.
Shiddiq juga memberi contoh beberapa platform digital yang bisa digunakan untuk meningkatkan omzet penjualan seperti Shoppee dan Tokopedia.
“Platform digital seperti Shoppee dan Tokopedia misalnya, bisa kita manfaatkan untuk mempromosikan produk UMKM kita, sehingga jangkauan dan target pemasarannya juga menjadi lebih luas,” ujar doktor komunikasi ini.
Apalagi, lanjutnya, semua orang sekarang dipastikan sudah memiliki Hape yang digunakan setiap hari.
Dan itu, ujar dia, bisa menjadi peluang bagi para pengusaha UMKM untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulan masing melalui media sosial.
Hadir pada kegiatan ini Wakil Dekan III FISIP Uniska, Agus Humaidi, Dosen FISIP Uniska, Devia Hetty Hernani dan Amelia Hapsari.
Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan seni madihin oleh Pemadihin milenial, Husni, dari Kelayan yang menampilkan berbagai pesan moral yang diiringi dengan joke atau candaan memukau khas Kalimantan Selatan. (Bhany)