SUAKA – KOTABARU. Ketua PWI Kotabaru Ahmad Nurahsin Q memberikan bantuan sembako kepada keluarga Ahmad Muniri (36) yang menjalani masa penyembuhan paska operasi karena menderita sakit diabetes akut.
Bantuan berupa dua karung beras masing – masing ukuran 5 kilogram, gula, minyak goreng, teh, susu, sirup dan beberapa jenis bantuan lainnya diserahkan kepada Muniri, Kamis (25/5/2023).
Muniri tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Tirawan, Desa Baharu Utara, Kecamatan Pulau Laut Sigam, kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
Saat dikunjungi di rumah kontrakannya, perantau asal Dusun Sumberwangi, Desa Bandaran, Kecamatan Pelanakan, kabupaten Pemekasan, Provinsi Jawa Timur hanya tergolek di sebuah kasur tipis.
Tampak dengan bola mata berkaca – kaca, Muniri menerima bantuan sembako dan sejumlah uang dari Ketua PWI sembari memberikan motivasi dan semangat kepada ayah dua orang anak itu.
Perantau asal pemekasan sejak tiga bulan lalu, sementara menyetop rutinitas keseharian berdagang pentol (Cilok) karena harus menjalani penyembuhan.
Kaki kanan Muniri sempat mengalami pembusukan akibat menderita sakit diabetes, sehingga harus diamputasi agar tidak merebet ke lain.
Untuk diketahui, Muniri menjalani operasi amputasi pada 3 Mei 2023 lalu di RSUD Pangeran Jaya Sumitra (PJS). Proses praoperasi, Muniri dibantu pengurus PWI Kotabaru mulai dari pengurusan administrasi hingga mobilisasi ke RSUD.
Rahmawati istrinya sempat menolak dengan tindakan medis (amputasi). Namun akhirnya menerima, karena melihat kondisi kaki kanan suaminya semakin hari semakin mengkhawatirkan.
Bermuala saat Muniri berjualan pentol keliling dan mengalami kecelakaan tunggal dan luka di bagian kaki kanan sekitar lutut.
Diberikan perawatan mandiri oleh keluarga karena dirasa hanya luka lecet biasa. Sebaliknya setelah beberapa hari kondisi kaki kanan Muniri justeru mengalami pembusukan.
Ketua PWI Kotabaru Ahmad Nurahsin Q mengatakan,” bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian organisasi PWI kepada sesama yang memerlukan bantuan”.
Menurut Ahmad, bantuan sembako dan sedikit uang diserahkan kepada Muniri diharapkan bisa meringankan sedikit bebannya sebagai tulang punggung keluarga.
Ahmad mengakui, belum bisa memberikan bantuan secara optimal karena organisasi PWI tidak punya anggaran dan operasional khusus.
“Mudah – mudahan saja ke depannya kegiatan sosial dilakukaj PWI Kotabaru bisa lebih maksimal,” tutupnya.(wan/dam)